”Tapi sekarang sudah bisa berjualan, itu sudah lumayan. Selama Merapi meletus, saya tak punya pendapatan sama sekali,” katanya.
Bejo (50), pedagang jagung lainnya mengaku, sekarang ini pengunjung Ketep Pass memang belum normal. ”Biasanya kalau tak meletus, areal parkir dipenuhi bus. Pengunjungnya ratusan orang,” katanya.
Beberapa pengunjung mengaku mengunjungi Ketep Pass karena ingin mengetahui kondisi terakhir Gunung Merapi.
Seperti Satimah (45), warga Banyubiru, Kabupaten Semarang, ini mengaku ingin melihat puncak Gunung Merapi yang dua pekan terakhir ini mengeluarkan letusan seperti yang diberitakan di televisi dan koran. Dia membawa serta tujuh anggota keluarganya ”Sebetulnya, saya penasaran sekali ingin melihat Merapi secara utuh. Tapi ya tak apa, saya masih bisa melihat pedesaan di sekitarnya,”katanya.(mdn/wie)