Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PARIWISATA

Jumlah Wisman ke Bromo Mulai Naik

Kompas.com - 30/11/2010, 07:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke obyek wisata Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, mulai mengalami kenaikan. Walaupun status Gunung Bromo berada di level IV atau Awas.

Indra Setiawan, Manager Hotel Bromo Permai 1, menuturkan kepada Kompas.com Senin, (29/11/2010), bahwa pada awal-awal Gunung Bromo naik statusnya menjadi Awas, terjadi penurunan jumlah wisatawan yang menginap di hotelnya.

Sementara itu, saat ini untuk rombongan tamu lokal yang biasa dibawa travel agent memang masih ada penurunan walau hanya sedikit. "Ada kenaikan untuk jumlah tamu individu terutama wisatawan asing," kata Indra.

Masyarakat sekitar, menurut Indra, sebenarnya terbiasa dengan kondisi seperti ini. Pengunjung Bromo bisa tetap datang asal mematuhi rambu-rambu yaitu antara lain tidak memasuki kawasan yang berada di radius 3 kilometer dari Gunung Bromo.

"Silahkan beramai-ramai datang ke mari karena ini merupakan fenomena yang jarang terjadi," kata Indra. Dari Hotel Bromo Permai 1 dan beberapa hotel di sekitarnya, tamu bisa melihat langsung Gunung Bromo yang sedang bergejolak tapi dalam radius yang aman.

Hal senada juga diutarakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Purbolinggo Tutug Edi Utomo. Ia menuturkan bahkan ada rombongan wisatawan asing yang datang untuk menyaksikan fenomena alam tersebut. Kondisi Gunung Bromo yang penuh dengan kepulan asap letusan malah menjadi daya tarik bagi wisatawan asing.

"Wisatawan-wisatawan asing ini malah ada yang bilang kalau Bromo makin cantik," kata Tutug. Pernah kejadian beberapa wisatawan asing nekat turun ke wilayah pasir yang dilarang. Tapi mereka berhasil diamankan petugas.

"Kami ingin memastikan bahwa wisatawan tidak melanggar dengan memasuki wilayah pasir. Tapi untuk Dusun Cemaralawang sudah di luar radius dilarang 3 kilometer, jadi aman," jelasnya. Di dusun inilah hotel-hotel bertempat. Ada 3 hotel yang sangat dekat dengan kawasan pasir yaitu Lava View, Bromo Permai 1, dan Cemara Indah.

"Apalagi kalau menghitung wartawan sebagai wisatawan, bisa dibilang Bromo saat ini malah ramai sekali. Hotel-hotel malah terlihat penuh," kata Tutug sambil tertawa lepas. Hanya saja, wisatawan domestik yang datang sedikit.

Di kawasan Dusun Cemaralawang malah tidak terkena abu. Karena abu tertiup ke arah Tenggara dan Barat Daya sehingga malah daerah Malang yang terkena abu. Jika melihat letusan Gunung Bromo dari Purbolinggo, menurut Tutug, akan tampak sebagai pemandangan alam yang menarik.

"Kami mengharapkan kedatangan wisatawan domestik dan asing ke Bromo, karena Bromo masih indah, malam makin cantik pada saat sekarang, seperti sedang berdandan," kata Tutug menutup pembicaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com