Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malioboro Siap Bangkit

Kompas.com - 30/11/2010, 20:36 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Paguyuban Kawasan Malioboro dan pengusaha yang menjalankan bisnis di Jalan Malioboro bertekad bangkit dari keterpurukan pascabencana erupsi Gunung Merapi. Bencana banjir lahar dingin di Kali Code diharapkan tidak semakin memperpuruk kondisi pariwisata DIY. Masih sepinya kunjungan wisata harus dimanfaatkan untuk berbenah.

Komitmen untuk berbenah sembari menunggu pulihnya kondisi pariwisata DIY ini terungkap dalam obrolan Pojok Malioboro bertajuk "Malioboro Bangkit untuk Jogja Bangkit", Selasa (30/11/2010). Obrolan antara lain dihadiri pelaku bisnis perhotelan, perwakilan pedagang kaki lima, tukang parkir, tukang becak, dan perwakilan pemerintah.

Menurut General Manager Hotel Inna Garuda Yogyakarta, Ali Yoenoes, Jalan Malioboro merupakan simbol pariwisata DIY. Sepinya Malioboro menjadi indikator lesunya pariwisata DIY setelah bencana Gunung Merapi.

"Kini saatnya memperbaiki lingkungan Maliboro dan menata ulang lingkungan untuk menyambut kembali kedatangan wisatawan," kata Ali.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Tazbir mengaku seringkali menerima keluhan wisatawan terkait ketidaknyamanan Maliob oro. Pemulihan pariwisata Yogyakarta, lanjutnya, harus dimulai dari penataan internal pariwisata DIY sehingga bisa bersaing dengan daerah lain.

"Ambil momentum sepinya Malioboro demi persiapan masa depan pariwisata yang lebih baik," tambahnya.

General Manager Hotel Ibis Malioboro Djulkarnain yang juga Ketua Jogja Tourism Forum menambahkan, pihaknya telah membentuk unit reaksi cepat agar pariwisata DIY segera pulih.

Data dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menunjukkan penurunan tingkat kunjungan hotel hingga 45 persen di Kota Yogyakarta dan 50 persen di seluruh DIY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

    Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

    Jalan Jalan
    10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

    10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

    Jalan Jalan
    Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

    Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

    Travel Update
    Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

    Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

    Travel Update
    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Travel Update
    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Travel Update
    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    Travel Update
    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Travel Update
    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Travel Update
    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    Jalan Jalan
    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Travel Update
    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Travel Tips
    Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

    Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

    Travel Update
    19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

    19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

    Travel Update
    Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

    Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com