Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PARIWISATA

Cousteau dan Resor Ramah Lingkungan

Kompas.com - 06/12/2010, 17:15 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jean-Michel Cousteau seorang Perancis yang dikenal sebagai penjelajah dan ahli lingkungan. Ia berkeliling dunia mengampanyekan pelestarian lingkungan dan pentingnya laut bagi manusia. Ocean Futures Society adalah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang konservasi maritim.

Cousteau merupakan pendiri organisasi tersebut. Di pulau Fiji, terdapat resor yang bernama Jean-Michel Cousteau. Resor ini pernah memenangkan penghargaan di bidang pariwisata sebagai resor ramah lingkungan terbaik.

Menurut Cousteau yang ditemui Kompas.com saat acara WISDOM 2010 di UGM, Yogyakarta, Senin (6/12/2010),  resor ini sebenarnya bukan miliknya. Tapi memang resor ini telah ikut membantu Ocean Futures Society. "Kami memberitahukan mereka apa yang harus dilakukan agar menjadi resor yang ramah lingkungan," kata Cousteau.

Cousteau menuturkan bahwa Indonesia berpotensi membuat resor-resor ramah lingkungan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah akses ke penduduk setempat. "Resor bergantung pada penduduk setempat serta memberikan mereka pekerjaan," jelasnya.

Selain itu, penduduk setempat menyediakan kebudayaan lokal bagi pengunjung. Karena itu, lanjut Cousteau, resor yang baik merangkul penduduk setempat bukannya merusak kehidupan penduduk maupun lingkungannya.

"Seperti yang kami lakukan pada resor di Fiji. Saya mengumpulkan penduduk setempat dan berkonsultasi pada mereka. Saya bilang kepada mereka bahwa ini tempat kalian jadi tidak ada seorang pun yang bisa mengambilnya," katanya.

Cousteau mengaku ia tidak begitu mengenali laut di Indonesia. Karena ia tidak begitu sering mampir ke Indonesia walaupun ia berharap bisa lebih sering datang. "Saya pernah ke Komodo dan Bali. Tapi saya terkesan dengan keberagaman budaya yang Indonesia miliki," katanya.

Ia berharap suatu hari dapat membuat dokumenter mengenai lautan Indonesia. Cousteau juga terkenal sebagai ahli membuat film dokumenter mengenai konservasi laut.

Sebagai penutup perbincangan, Cousteau menceritakan jika sedang berwisata ke Bali, ia malah lebih sering menghabiskan waktu di gunung daripada di laut. "Saya ingin merasakan budaya setempat. Jadi saya mencari tempat yang tidak ada turisnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com