Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PARIWISATA

Pesona Chiang Mai bagaikan Bob Dylan

Kompas.com - 22/12/2010, 15:22 WIB

Untuk memperkuat promosi pariwisata, pihaknya akan menggelar 11 event berskala internasional pada tahun depan. Itu diawali dengan Chiang Mai Flowers Festival dan Chiang Mai Drum Festival pada Februari, dan berlanjut dengan International Adventure Sports Festival. Bulan berikutnya, pihaknya menggelar Songkram Festival, kemudian Festival Golf selama Mei hingga Juni. Festival Makanan Internasional dan Gebyar Diskon digelar selama bulan Juli. Yang tak kalah unik digelar pada 10-11 November adalah Yi Peng festival Lights and Flowers Celebration. Terakhir adalah Royal Park Expo yang akan berlangsung selama November 2011 hingga Februari 2012.

Tidak sampai di situ, Thailand bahkan bertekad berencana membangun pusat pameran dan pertemuan berskala internasional yang dapat memuat lebih dari 3.000 pengunjung tahun 2012.

Chairman Advisory of Chiang Mai Tourism Forum 2011 Songvit Ittipattanakul menyatakan, jumlah wisatawan berkunjung ke Chiang Mai saat ini mencapai 5 juta orang. Sebagian besar dari mereka adalah turis domestik sebanyak 3,5 juta wisatawan, dan sisanya mancanegara, seperti Korea, Taiwan, Malaysia, Singapura, dan sejumlah negara di Eropa.

Songvit optimistis jumlah wisatawan ke Chiang Mai akan terus bertambah. Pengecualian pada tahun ini, target wisatawan stagnan, disebabkan faktor ketegangan politik dalam negeri. Namun, untuk tahun depan, wisatawan ditarget naik setidaknya 10 persen.

Tingkat pendapatan dari sektor ini juga ditarget naik dari Rp 12 triliun menjadi sekitar Rp 15 triliun pada tahun depan. Jumlah sebesar itu menyumbang 40 persen pendapatan asli daerah (PAD) setempat. Dananya kemudian dikelola kembali untuk terus mengembangkan sektor pariwisata Chiang Mai.

Wisatawan Indonesia

Meski Pemerintah Thailand telah cukup agresif mengembangkan sektor pariwisata di Chiang Mai, sejumlah agen perjalanan dalam negeri belum berani mengemas wisata ke Chiang Mai sebagai paket destinasi tunggal. Pasalnya, turis baru akan melirik Chiang Mai apabila paket wisata dipadu dengan destinasi ke ibu kota negeri ini, yakni Bangkok, yang telah jauh menggeliat.

Executive Vice President PT Globalindo Kreasi Wisata Osean Untung mengatakan, Chiang Mai cukup menarik untuk dikunjungi. Namun, ekowisata yang diandalkan Chiang Mai masih kalah dibandingkan dengan wisata belanja dan hiburan di Bangkok dan Pattaya. Untuk itu, pihaknya harus mengombinasikan paket agar turis berminat juga mengunjungi Chiang Mai. ”Chiang Mai harus dipadu dengan kunjungan ke Bangkok agar wisatawan tertarik,” tuturnya.

Hal senada dikemukakan Mariska dari Panorama Tour. Ia mengatakan telah menjual secara ritel paket perjalanan ke Chiang Mai, tetapi peminatnya tidak banyak. Tahun lalu, hanya tiga grup yang berangkat. Adapun pada tahun ini belum ada peminat destinasi tersebut. ”Orang Indonesia punya selera belanja, makanya ekowisata seperti di Chiang Mai kurang diminati,” katanya.

Meski demikian, Osean dan Mariska menyatakan bahwa sejumlah destinasi baru yang ditawarkan Chiang Mai, seperti wisata golf serta sejumlah walking street yang menjadi surga belanja bagi kalangan turis, akan menjadi nilai tambah daerah ini.

Dengan demikian, jika terus dikembangkan, tidak mustahil Chiang Mai dapat menjadi destinasi tunggal bagi wisatawan, tanpa harus bergantung pada Bangkok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Travel Update
    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Travel Update
    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    Travel Update
    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Travel Update
    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Travel Update
    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    Jalan Jalan
    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Travel Update
    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Travel Tips
    Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

    Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

    Travel Update
    19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

    19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

    Travel Update
    Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

    Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

    Travel Update
    Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

    Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

    Travel Update
    Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

    Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

    Travel Tips
    BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

    BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

    Travel Update
    Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

    Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

    Jalan Jalan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com