Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Beras Bulog Mamuju Tinggal 500 Ton

Kompas.com - 06/01/2011, 02:02 WIB

MAMUJU, KOMPAS.com — Stok beras Bulog Subdivisi Regional Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, saat ini tinggal 500 ton untuk satu kali penyaluran beras bagi warga miskin (raskin) di wilayah itu.

Kepala Seksi Pelayanan Publik Subdivre Bulog Kabupaten Mamuju Andi Guntur, Rabu (5/1/2011) di Mamuju, mengatakan, stok beras itu tinggal untuk menutupi kebutuhan raskin masyarakat di Kabupaten Mamuju dan Mamuju Utara.

"Memang stok beras yang tersimpan terbilang sedikit, tapi masyarakat tidak perlu khawatir karena kami sedang menunggu pasokan beras untuk persiapan beberapa bulan ke depan," kata Guntur.

Menurut dia, saat ini pihaknya telah membeli sekitar 1.500 ton beras milik petani lokal di Mamuju. Beras ini akan dibawa ke gudang dalam waktu dekat.

Ia mengatakan, produksi beras petani di Mamuju selama ini cukup untuk memenuhi kebutuhan Bulog sehingga tidak perlu membeli beras ke luar daerah.

"Kami membeli dengan mengutamakan hasil panen petani lokal. Selama ini hasil produksi beras cukup memenuhi kebutuhan Bulog untuk penyaluran raskin ke Kabupaten Mamuju dan Mamuju Utara," katanya.

Guntur menuturkan, pengadaan beras ini dilakukan melalui mitra Bulog dengan harga Rp 3.300 per kilogram gabah kering giling dan Rp 2.640 per kg gabah kering panen.

"Pembelian beras ini bukan kami sendiri yang menentukan, namun sesuai dengan petunjuk yang ditetapkan pemerintah," ungkapnya.

Ia menyebutkan, jika pesanan beras ini telah didistribusi ke gudang Bulog, stok untuk tiga bulan ke depan akan aman karena sisa beras tinggal untuk satu kali penyaluran.

Ia menambahkan, selama 2010 di Mamuju terdapat 409 ton beras yang diperuntukkan bagi 25.456 rumah tangga sasaran (RTS) pada 27 desa di 16 kecamatan.

"Jumlah RTS tahun ini diperkirakan tidak berubah karena Perum Bulog memberikan pagu raskin 16.303.140 kg untuk kebutuhan masyarakat prasejahtera," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com