Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Alat Perang, Kini Jadi Gelang

Kompas.com - 28/02/2011, 09:24 WIB

"Modal bahan baku murah, Rp 20.000-25.000 per kilogram. Besi putih ada yang diambil dari laut dan di dalam tanah. Dahulu orangtua enggak beli dari orang lain, tetapi ambil sendiri," ujarnya. Naji pun tergolong ngotot untuk pemilihan bahan baku. Ia hanya menggunakan barang rongsokan yang memang sudah rusak.

"Besi rusak saja yang diambil. Kalau yang masih bagus jangan karena bisa untuk pariwisata. Yang bagus juga jangan dirusak. Yang rongsokan kami ambil untuk bahan baku," tuturnya.

Sebagian kerajinan besi putih yang dihasilkan Marimoi dijual di pasar domestik dan internasional. Beberapa bisa Anda temukan di berbagai daerah di Maluku. Bahkan di Pulau Sulawesi dan Jawa pun sudah banyak yang menjualnya. Pasar luar negeri juga tertarik dengan kerajinan besi putih. Naji menceritakan, ia biasa mengekspor kerajinan ke Singapura, Malaysia, dan Belanda.

Naji kemudian menjelaskan cara pembuatan kerajinan besi putih. Pertama, besi dipotong sesuai dengan bentuk kerajinan yang diinginkan. Setelah itu besi ditempa sesuai dengan bentuk kemudian diamplas. Karena itu, Marimoi biasa menerima berbagai macam kerajinan sesuai dengan permintaan pasar. Namun, benda yang menjadi favorit adalah cincin, kalung, dan gelang.

Apa keunggulan besi putih? Menurut Naji, besi putih awet dan tidak karatan. Namun, Anda perlu berhati-hati saat membeli kerajinan besi putih di luar Pulau Morotai. Sering kali beberapa pembeli kecele karena ternyata kerajinan yang dibeli palsu alias bukan terbuat dari besi putih.

Seorang pedagang di Pasar Daruba memberikan tips cara membedakan besi putih  palsu dan asli. Caranya, ambil sehelai rambut lalu letakkan ke besi putih. Sulut helai rambut itu dengan rokok. Jika helai rambut putus, itu berarti besi putih itu palsu. Sebaliknya, jika tidak putus, benda itu memang terbuat dari besi putih asli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com