Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Malam di Raja Ampat

Kompas.com - 08/04/2011, 20:37 WIB

Selain penginapan itu, saya juga mendatangi penginapan yang tadinya dikelola sebagai pusat penelitian. Tetapi dialihkan menjadi penginapan komersial. Terletak bersebelahan dengan tempat saya menginap, penginapan ini memiliki konsep berbeda dengan resort di Pulau Kri, milik warga negara asing itu. Penginapan ini memiliki beberapa bangunan diatas tanah, ditutupi rimbunan pohon serta bangunan yang tampak solid. Berbeda jauh dengan konsep resort di Pulau Kri yang berada di atas air, menggunakan kayu-kayu layaknya rumah penduduk lokal.

Gerombolan Ikan di bawah dermaga

Apa yang bisa saya lakukan di Raja Ampat hanya dalam satu malam, cukup memberikan kesan bahwa saya harus kembali lagi ke tempat ini. Sore hari setelah membereskan barang, kami diajak untuk sedikit berkeliling di depan teluk kabui, melihat perkampungan serta dermaga yang biasa penduduk kampung sapokrem gunakan untuk memancing. Bukan dermaga biasa, penduduk disana bisa dikatakan “memelihara ikan” di sekitar dermaga. Sehingga ada banyak jumlah ikan yang berkeliaran di bawahnya.

Dilihat dari atas air, nampak warna kehitaman seperti lumut bergerombol di bawah dermaga. Ketika saya mencoba snorkeling (karena penasaran tentunya), ternyata benar gerombolan berwarna hitam itu adalah ikan-ikan berbagai ukuran, berenang dengan gerakan dan arah yang berirama, berjumlah sangat banyak.

Saya bayangkan, kalau saja penduduk ini menangkap mereka dengan jaring, pastinya bisa ratusan ikan yang langsung tertangkap. Akan tetapi mereka sepertinya memang lebih memilih menangkap ikan dengan cara ramah lingkungan. Yaitu dengan tidak menggunakan jaring, sehingga hanya sejumlah kecil ikan yang tertangkap, bukan seperti pukat harimau yang menangkap seluruh jenis hewan laut.

Memancing sendiri untuk makan malam

Selanjutnya di sore hari, sambil menunggu matahari terbenam, saya dan kakak saya memilih ikut Nyong naik sampan ke tengah laut, untuk sedikit bersnorkeling dan memancing makan malam kami. hanya berlayar sedikit dari tepi pantai, kami sudah mencapai tempat snorkeling. Sangat indah, dan sangat jernihnya air, sehingga dari atas laut pun sudah tampak ikan warna-warni berkeliaran.

Setelah itu, kami mulai memancing dengan hanya modal tali nilon dan umpan berupa daging ikan yang dipotong-potong. Tidak perlu menunggu lama, begitu tali dicelupkan ke dalam air, langsung saja ada ikan yang menyambar. Seperti sistem tebang pilih pohon, nampaknya Nyong sudah terbiasa juga sistem pilih-pilih ikan yang dipancing, untuk menjaga kelestarian makhluk hidup disana. Jenis ikan hias atau ikan yang masih kecil ukurannya, akan dia kembalikan ke laut.

Matahari sudah mulai tenggelam, akhirnya kami kembali ke tepi pantai. Bersiap-siap untuk mandi sore, rupanya kamar mandi di rumah bapak ahmad ini semi terbuka dan cukup eco-friendly. Dalam arti, tidak ada atap dan air harus menimba sendiri untuk dipakai secukupnya.

Raja Ampat bagi Non-Diver tetap surga

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

    8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

    Hotel Story
    Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

    Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

    Travel Update
    Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

    Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

    Travel Tips
    3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

    3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

    Travel Update
    4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

    4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

    Travel Update
    Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

    Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

    Travel Update
    10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

    10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

    Travel Tips
    5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

    5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

    Jalan Jalan
    5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

    5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

    Travel Tips
    Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

    Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

    Jalan Jalan
    Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

    Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

    Jalan Jalan
    Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

    Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

    Jalan Jalan
    Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

    Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

    Travel Update
    Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

    Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

    Jalan Jalan
    Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

    Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com