Ke Larantuka Rayakan Paskah

LEMBATA, KOMPAS.com — Seusai misa Minggu (17/4/2011), warga Lewoleba mulai bersiap menuju Larantuka. Sudah menjadi tradisi setiap tahun, masyarakat Lembata, Nusa Tenggara Timur, merayakan puncak Paskah di Gereja Katedral Larantuka bersama umat Katolik dari banyak daerah.

Bisa dipastikan, setengah dari warga Kabupaten Lembata meninggalkan desa untuk mengikuti tradisi Paskah dan ritual keagamaan di Larantuka, kata Yuvenalis Laurensius Kia Punang (39), warga Lewoleba kepada Kompas.com, Minggu (17/4/2011).

Prosesi Jumat Agung di Larantuka dikenal masyarakat setempat sebagai Samana Santa. Ribuan umat Katolik melakukan perarakan patung Bunda Maria (Tuan Ma) dan patung Yesus (Tuan Ana).

"Beberapa warga Lewoleba berangkat menuju Larantuka setelah misa pertama Minggu Palem. Sebagian warga lainnya berangkat mengikuti tradisi Paskah di Larantuka Senin atau Selasa," lanjut Yuven yang mengaku tak bisa merayakan tradisi Paskah di Larantuka.

Yuven bekerja sebagai petugas security sebuah LSM Internasional di Lembata. Diana Dasilva, pegawai LSM di Lembata, juga mengaku akan pulang kampung ke Larantuka Rabu mendatang.

"Perayaan tradisi Paskah di Larantuka berbeda karena memiliki ritual suku dan upacara keagamaan. Paskah di Larantuka lebih meriah dan banyak orang datang. Tak hanya umat Katolik yang merayakan Paskah, namun juga berbagai kalangan bahkan dari agama lain yang ingin menyaksikan atau bahkan mengikuti ritual tradisi suku saat merayakan Paskah," jelasnya. (Wardah-wawa)