Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Kuliner Indonesia di Lofoten

Kompas.com - 21/06/2011, 15:47 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Indonesia menjadi salah satu peserta yang menampilkan berbagai macam kuliner pada pameran "Lofoten International Food Festival 2011" di Lofoten, Norwegia. Minister Counsellor KBRI Oslo, Wening Esthyprobo, kepada Antara London, Selasa (21/6/2011), mengatakan, para pengunjung festival kuliner itu dapat menikmati berbagai jenis makanan sambil menyaksikan matahari tengah malam atau midnite sun yang di Norwegia hanya dapat disaksikan di daerah Lofoten.

Indonesia termasuk salah satu peserta internasional di antara negara lainnya seperti Italia, Jerman, Filipina, Thailand dan China dalam festival yang diselenggarakan selama dua hari pada akhir pekan lalu itu.

Wening Esthyprobo mengatakan, KBRI Oslo mengikuti ajang promosi kuliner tahunan ini atas undangan Wali Kota Lofoten, Hugo Bj’rnstad untuk ketiga kalinya.

Menurut Wening, pengunjung dan wisatawan betah menunggu saat-saat menyaksikan matahari tengah malam yang di Norwegia hanya dapat disaksikan di daerah Lofoten. Festival kuliner yang biasanya diselenggarakan pada setiap Agustus, kali ini diadakan bulan Juni agar dapat menarik wisatawan lokal dan internasional lebih banyak lagi.

Wali Kota Svolv’r, Hugo Bj’rnstad dalam pidato pembukaan festival menyatakan bahwa bulan Juni adalah bulan yang teramat istimewa bagi daerah Lofoten. "Dalam bulan tersebut terjadi fenomena alam luar biasa yaitu midnite sun di mana matahari tidak tenggelam," ujarnya.

Dikatakan Hugo, fenomena matahari di tengah malam hanya dapat dilihat di negara Nordik termasuk Norwegia khususnya di daerah Lofoten. Dia mengharapkan para wisatawan yang ingin menyaksikan matahari lewat tengah malam tersebut dapat sekaligus mencicipi aneka kuliner asing yang disajikan berbagai negara termasuk kuliner lokal.

Dalam pesta tahunan tersebut, ribuan pengunjung menyaksikan berbagai promosi wisata, atraksi hiburan musik serta sajian kuliner. Stan Indonesia dengan nuansa merah putih diramaikan dengan suguhan kuliner sate ayam dan kambing, lumpia, kue pukis, rempeyek dan permen jahe tampak menonjol diantara stand lainnya.

Aroma sate yang baru dibakar dan dikipasi di anglo serta wangi vanili Kue Pukis yang baru diangkat dari loyangnya, menggaet animo pengunjung untuk mencicipi makanan yang disajikan. Pengunjung yang mencicipi hidangan Indonesia dengan sabar berdiri dalam antrian untuk memperoleh hidangan yang hangat dan baru diangkat dari loyang.

Di antara semburat langit berwarna jingga menjelang tengah malam para wisatawan lokal dan dari daerah Eropa lainnya menikmati sate yang lezat dan kue pukis beraroma vanilla bertaburkan butir cokelat serta lumpia ayam.

Sensasi kesempatan menyaksikan midnite-sun dan menikmati makanan yang lezat membawa kenangan yang tersendiri. Banyak pengunjung stan Indonesia menyatakan keinginannya untuk berlibur dan mengunjungi daerah wisata di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com