Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawang Sewu Jadi Pusat Kerajinan

Kompas.com - 05/07/2011, 03:26 WIB

Semarang, Kompas - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik berharap Gedung Lawang Sewu yang telah purnapugar menjadi pusat kerajinan Indonesia sekaligus daerah tujuan wisata baru bagi wisatawan dalam negeri atau luar negeri.

Harapan itu disampaikan Jero Wacik, Senin (4/7), ketika meninjau Gedung Lawang Sewu bersama Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, Wali Kota Semarang Soemarmo HS, dan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Johan di sejumlah gerai tempat berlangsungnya Pameran Kerajinan (Kriya) Unggulan Nusantara, yang akan berlangsung 5-10 Juli di Gedung A Lawang Sewu, Kota Semarang.

”Pemugaran Gedung Lawang Sewu, bentuk upaya pelestarian cagar budaya, tentunya menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Tengah. Sebagai pusat kerajinan Nusantara, ini adalah tujuan wisata baru, perlu dipromosikan ke tingkat dunia,” kata Jero Wacik.

Menurut Menbudpar, setelah selesai pemugaran, Lawang Sewu perlu lebih banyak memberikan manfaat bagi masyarakat. Fungsi yang paling tepat tiada lain sebagai pusat kerajinan Nusantara yang permanen.

Di Lawang Sewu akan dipajang berbagai aneka ragam kerajinan masyarakat Indonesia, seperti kain songket, cendera mata, batik, tenun, dan produk unggulan perajin.

Wisata pusat kerajinan tidak banyak dimiliki Indonesia sehingga Lawang Sewu diharapkan bisa menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya. Barang kerajinan yang dipamerkan di sini juga berasal dari perajin kabupaten dan kota di Jateng.

Rencananya, pameran kerajinan unggulan Nusantara akan dibuka oleh Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono pada Selasa ini. Pameran ini diikuti 33 provinsi dan 35 kabupaten/kota seluruh Jateng.

Kepala Pusat Pelestarian Benda dan Aset Bersejarah PT KAI Ella Ubaidi mengemukakan, Lawang Sewu adalah bangunan perpaduan arsitektur Barat dan Timur. Ditandai oleh menyatunya bangunan cungkup ala Barat dengan limasan khas Jawa.

Tujuan pemugaran Lawang Sewu adalah untuk mengembalikan semua ornamen dan bentuk bangunan ke aslinya. Pemanfaatan Lawang Sewu selama ini telah menyebabkan banyak sekali bagian dari bangunan cagar budaya itu tidak asli lagi atau bahkan rusak.

Bangunan Lawang Sewu merupakan karya seni pada awal 1900, sangatlah tepat apabila dijadikan sebagai pusat kerajinan Nusantara. Fungsi baru Lawang Sewu ini juga sekaligus menghapus citra gedung yang terkesan ”penuh hantu” dan cerita takhayul lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com