Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Ada Cidomo Lewat!

Kompas.com - 21/07/2011, 10:19 WIB

KOMPAS.com - Setiap pengendara motor dan mobil harus berhati-hati saat mengemudikan kendaraannya di jalan-jalan di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pasalnya, tidak hanya di pusat kota seperti Mataram, tetapi nyaris seluruh penjuru Lombok kerap kita temui alat transportasi tradisional ciri khas pulau ini yakni Cidomo.

Apabila Cidomo lewat, mau tak mau kendaraan bermotor yang berada di belakangnya harus memperlambat laju kecepatannya. Tak jarang, Cidomo justru menghambat arus lalu lintas yang sudah padat saat jam masuk dan pulang sekolah. Bisa dibilang Cidomo ini layaknya kisah "Si Komo" dalam nyanyian Kak Seto yang memacetkan lalu lintas di Jakarta. Meski demikian, Cidomo merupakan salah satu alat transportasi andalan di Lombok karena mudah dijumpai.

Willy, warga Lombok Barat, menceritakan bahwa Cidomo ini diambil dari tiga kata yakni cikar, dokar, dan mobil. "Cikar karena pakai gerobak, dokar karena seperti delman ditarik oleh tenaga kuda, dan mobil karena bannya memakai ban mobil. Jadilah kalau disingkat Cidomo," ujar Willy.

Dikatakannya, Cidomo lebih banyak dijumpai di luar kota Mataram seperti di tempat-tempat wisata dan pasar tradisional. Tidak ada batas tempuh bagi angkutan ini. "Kalau turis biasanya pakai ini karena murah. Tapi bagi warga di sini, Cidomo dipakai untuk mengangkut sayur mayur dari satu pasar ke pasar lain," tuturnya.

Bagi warga lokal, tarif angkut Cidomo sangat murah yakni berkisar Rp 2.000-Rp 5.000. Sementara untuk turis, tarif angkut Cidomo menjadi lebih mahal yakni berkisar Rp 7.000-Rp 15.000 tergantung dari jarak tempuhnya.

Bemo

Selain Cidomo, alat transportasi yang biasa digunakan untuk menjelajah Lombok yakni bemo. Bemo di Lombok berbeda dengan bemo yang ada di Jakarta. Pasalnya, bemo di Jakarta beroda tiga dan hanya menampung sekitar enam orang. Sementara bemo di Lombok merupakan sebutan dari angkot yang berbentuk mobil seperti oplet.

Bemo beroperasi melayani penumpang antar kota seperti Mataram, Ampenan, Cakranegara dan Senggigi dengan bayaran yang relatif murah yakni sekitar Rp 2.500 sampai Rp 3.500. Di Lombok, bemo ini juga lebih sering digunakan oleh warga untuk mengangkut hasil pertanian atau pun sayur mayur dari satu tempat ke tempat lain. Sering kali kita jumpai, bemo yang hanya berisi satu atau dua penumpang tapi di bagian atapnya tertumpuk beragam aneka sayuran dan hasil pertanian setinggi 1 meter.

Bemo juga ada yang berukuran besar dan disebut dengan engkel. Engkel ini digunakan untuk rute untuk jarak yang lebih jauh dan antar wilayah.

Ojek

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

    Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

    Travel Update
    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Travel Update
    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Travel Update
    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    Travel Update
    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Travel Update
    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Travel Update
    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    Jalan Jalan
    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Travel Update
    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Travel Tips
    Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

    Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

    Travel Update
    19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

    19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

    Travel Update
    Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

    Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

    Travel Update
    Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

    Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

    Travel Update
    Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

    Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

    Travel Tips
    BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

    BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com