Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Jatim Tak Percayai Isu Suap Muhaimin

Kompas.com - 06/09/2011, 20:01 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Berita kurang sedap yang menerpa Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang juga Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atas tuduhan suap Rp 1,5 miliar tidak ditanggapi oleh kader PKB di Jawa Timur.

Mereka menganggap, isu itu hanyalah upaya menggembosi posisi PKB di kancah politik nasional. Menurut Humas DPW PKB Jawa Timur, Ari Rangkuti, kader PKB di Jawa Timur tidak akan terpengaruh dengan pemberitaan yang menyudutkan pimpinan partainya itu.

"Kami tetap percaya kepada Cak Imin (Muhaimin Iskandar), dan kami yakin isu itu hanya intrik politik yang menyudutkan PKB menjelang Pemilu 2014,' katanya, Selasa (6/9/2011).

Sebagai Kader PKB, lanjut Ari, pihaknya tetap mempercayakan sepenuhnya urusan partai kepada pimpinan partai. Dia juga mengimbau, hendaknya kader PKB di Jawa Timur tidak terpancing dengan isu yang berkembang selama ini.

Seperti diberitakan, politisi asal Jombang, Jawa Timur itu tengah dibidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diminta keterangan atas dugaan keterlibatannya dalam praktik suap yang dilakukan dua pejabat Kemenakertrans yakni Dadong Irbarelawan dan I Nyoman Suisanaya, serta kuasa Kuasa Direksi PT Alam Jaya Papua, Dharnawati.

Ketiganya tertangkap tangan KPK pada akhir Agustus lalu di tempat berbeda sesaat setelah diduga melakukan transaksi suap. Dalam penangkapan itu, KPK mengamankan uang tunai Rp 1,5 miliar dalam kardus durian di gedung Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (Ditjen P2KT) Jakarta.

Ketiganya langsung ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di tempat terpisah. Dadong mendekam di rumah tahanan Cipinang, Nyoman di rumah tahanan Polda Metro Jaya, dan Dharnawati di rumah tahanan Pondok Bambu.

Dana Rp 1,5 miliar itu diduga fee atas pemenangan PT Alam Jaya Papua sebagai pelaksana proyek Program Percepatan Pembangunan infrastruktur Daerah Transmigrasi (PPIDT) untuk Muhaimin dan DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com