Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunaken Mulai Redup, Wisata Sulut Berbenah

Kompas.com - 27/09/2011, 19:45 WIB

KOMPAS.com - Sulawesi Utara sempat terkenal dengan Bunaken sebagai destinasi wisata utamanya. Namun, beragam isu tentang Bunaken, di antaranya soal sampah dan semakin banyaknya jumlah spesies hewan laut yang sulit ditemui, pesona Bunaken mulai redup, kalah dengan Wakatobi, Raja Ampat, Alor dan tempat wisata bahari lainnya

Bagaimana nasib Sulawesi Utara tanpa Bunaken nantinya? Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Djouhari Kansil, saat ditemui dalam acara "Celebrate The Sea" di Hotel Peninsula Manado, Sabtu (24/9/2011) yang lalu mengatakan, Sulawesi Utara kini berupaya mengembangkan destinasi wisata agar dapat bersaing dengan berbagai daerah dalam menarik wisatawan.

"Nantinya tidak hanya Bunaken yang kita promosikan, yang lain juga. Ada Lembeh, Likupan, itu juga bagus sekali. Nanti juga daerah kepulauan dan taman laut, ada Pulau Mahoro dan Pantai Putihnya juga. Jangan lupa juga ada Minahasa dengan Danau Tondano. Jadi ke depan tidak hanya wisata maritim saja," kata Djouhari.

Selain objek wisata, Sulawesi Utara juga akan lebih menjual wisata kuliner. Misalnya seafood yang dikenal segar karena langsung diperoleh dari nelayan tanpa pengawetan. Ada juga spesies Tarsius yang bia dijumpai di Bitung, yang akan dijadikan sebagai salah satu ikon pariwisata Sulawesi Utara.

Langkah promosinya adalah menggunakan event-event yang diadakan di dalam dan luar negeri. Sebagai contoh, Dinas Pariwisata Provinsi setempat dan pemerintah daerah mengikuti acara yang diselenggarakan di Jerman dan Belanda beberapa waktu lalu khusus untuk mempromosikan pariwisata. "Nanti kita akan promosikan lagi di acara di Inggris," kata Djouhari.

Sementara, untuk melestarikan kawasan Bunaken, Djouhari mengatakan bahwa pemerintah daerah sebenarnya sudah melakukan banyak langkah. Di antaranya pembersihan sampah secara terus-menerus yang melibatkan anggota pemerintahan dan masyarakat lokal.

Dengan berbagai langkah tersebut, harapannya Sulawesi Utara tak akan kehilangan wisatawan. Saat ini, jumlah wisatawan mancanegara rata-rata yang berkunjung ke Sulawesi Utara per tahunnya adalah 11.700 orang. Dengan langkah promosi dan pengembangan destinasi wisata, jumlahnya diharapkan mencapai 20.000 orang di tahun depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Larangan Study Tour, Menparekraf: Boleh Asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan Study Tour, Menparekraf: Boleh Asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com