Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenun Donggala Akan Sekelas Batik

Kompas.com - 03/10/2011, 18:45 WIB

Khas Sulawesi Tengah

Di Sulawesi Tengah sendiri terdapat sejumlah kain tradisional yang juga menjadi warisan budaya dan bisa menjadi cindera mata istimewa.

Kain tradisonal itu, antara lain batik bomba, kain kulit kayu, dan kain adat Mbesa yang terbuat dari serat buah nanas.

Batik Bomba adalah kain khas Kota Palu. Batik ini memiliki beragam motif. Motif paling banyak disenangi konsumen adalah bunga cengkeh dan sambulugana.

Sementara kain kulit kayu berasal dari Kabupaten Sigi itu terbuat dari kulit pohon Beringin (ficus benjamina) dan pohon Malo (ficus sp).

Kulit kayu sepanjang sekitar 1,5 meter dan lebar 10 centimeter itu dipukul-pukul dengan alat pemukul yang dalam bahasa setempat disebut batu ike secara merata di atas papan kayu.

Setelah mencapai lebar yang diinginkan, kain tersebut dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. "Kalau kena sinar matahari langsung, maka akan cepat rusak," kata Farida, pengrajin kain kulit kayu asal Desa Pandere, Kabupaten Sigi.

Kain kulit kayu biasanya dibuat baju lengan pendek, celana pendek, serta penutup kepala.

Pakaian kulit kayu itu pada umumnya berwarna coklat, sesuai aslinya, dan tidak bermotif. Sebagian lainnya berwarna hitam karena direndam lumpur hitam selama beberapa hari.

Farida mengatakan, kain kulit kayu 2x1 meter dihargai Rp200 ribu, sedangkan pakaian yang sudah jadi dihargai Rp100 ribu.

Kain itu tidak diperuntukkan untuk busana sehari-hari, hanya untuk upacara adat dan menyambut tamu.

Selanjutnya, kain Mbesa yang terbuat dari serat buah nanas. Kain ini biasanya bermotif orang-orangan dan tumpal.

Kain yang berasal dari Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, ini dieruntukkan acara adat seperti upacara tanggal gigi dan upacara menyambut kelahiran anak.

Dari beragam kain tradisional itu, kain tenun seolah menjadi primadona bagi para pencari oleh-oleh dari Sulawesi Tengah.

Pemerintah Sulawesi Tengah sendiri terus berupaya untuk meningkatkan pengenalan dan pemasaran kain tenun Donggala di tengah gempuran batik yang tidak pernah surut.

Bahkan kain batik sangat mudah ditemui di pelosok-pelosok daerah di provinsi ini, harganya pun lebih murah. Selembar kain tenun Donggala bisa untuk membeli 10 lembar kain batik.

Ini harus dipikirkan pemerintah setempat jika kain tenun Donggala ingin dikenal secara nasional atau internasional, seperti batik. Selamat Hari batik nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com