Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Raungan Mengakrabi Alam

Kompas.com - 06/11/2011, 05:53 WIB

Dengan berbagai makna itu, para tim jelajah merasa bersemangat. Mereka tak menghiraukan panas matahari, terjangan angin, juga beratnya tanjakan demi tanjakan. Sebab, seolah ada misi mulia yang mereka bawa, yakni mengajak masyarakat kembali mencintai sepeda, mencintai bumi, hemat energi, dan bergaya hidup sehat.

Sampai etape ketiga, sudah 334 kilometer ditempuh. Sebuah perjalanan "diam", tapi penuh gaung. Pesan-pesan moral jelajah seolah terserap dengan baik oleh masyarakat.

Ini perjalanan tanpa raungan mesin, tanpa asap. Tapi, perjalanan ini cukup menggugah masyarakat untuk sekadar menyaksikan dengan senang, bahkan menyerap pesan-pesan moral yang dibawa tim. Para penggowes pun menjadi dekat dengan alam. Menikmati pemandangan berbeda-beda, peradaban aneka warna, juga keindahan alam yang menggairahkan. Ini menimbulkan kesadaran betapa perlunya manusia mengakrabi dan mencintai alam.

Perjalanan diam, penuh kesederhanaan, dan keramahan, ternyata juga menarik perhatian. Gaung dari kampanye moral pun, rasanya cukup luas, mengena, dan merasuk.

Masih ada empat etape untuk dilewati dalam perjalanan tanpa raungan. Perjalanan yang mengandalkan kayuhan untuk mengakrabi alam. Bukan sekadar melihat dan mengerti tempat-tempat atau sudut-sudut dari Jakarta ke Palembang, tapi juga mengajak mencintai bumi dengan mengurangi polusi.

Mungkin, perjalanan tanpa raungan ini terlalu kecil untuk melawan arus polusi yang melukai bumi. Tapi, setidaknya sebuah usaha untuk menyelamatkan kesegaran bumi.

Bukankah sesuatu yang besar berawal dari yang kecil? Bukankah hitungan jutaan, bahkan trilyunan berawal dari nol?

"Small is beatutiful!" demikian kata ilmuwan Inggris keturunan Jerman, EF Schumacher. Segala aktivitas dan dinamika kebudayaan yang mengindahkan kesehatan dan keseimbangan alam adalah keindahan, meski itu kecil.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com