Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alas Mentaok, Joglo, dan "Omah" Kalang

Kompas.com - 09/12/2011, 11:15 WIB

Sejarah kota kuno Kotagede mendapatkan ”cobaan berat” saat Yogyakarta diguncang gempa bumi dahsyat tahun 2006 lalu. Bagi Natsir, peristiwa ini membuka periode baru kawasan permukiman di Kotagede.

”Sejak 2006 muncul periode baru Kotagede. Dahulu rumah Jawa di Kotagede yang semuanya mengarah ke selatan sekarang menjadi kacau. Karena sebagian bangunan rusak, orang kemudian membangun rumah sesuai keinginan mereka sendiri-sendiri, arahnya bermacam-macam,” kata dia.

Masyarakat Jawa termasuk Kotagede memiliki sejarah panjang gempa bumi. Sejarah membuktikan, bangunan Jawa joglo sangat tahan terhadap gempa.

Pada saat gempa bumi mengguncang Yogyakarta tahun 2006 lalu, tidak ada joglo terawat di Kotagede yang roboh. Kalaupun ada yang roboh atau rusak itu karena kondisi joglo tidak terawat sehingga lapuk di bagian sambungan-sambungan kayunya.

”Ketahanan joglo terhadap gempa sudah terbukti sejak zaman Mataram hingga sekarang. Kita masih bisa menemukan joglo yang dibangun sekitar tahun 1850. Masyarakat perlu belajar dari kearifan lokal yang sudah terbangun sejak dahulu,” ucapnya.

Joglo yang awalnya adalah bangunan-bangunan milik para ningrat Jawa dibangun dengan konsep terbuka sehingga memungkinkan terjadinya sosialisasi dengan masyarakat sekitar. Selain itu, sirkulasi udara dan cahaya joglo juga dibuat lancar.

Di sekitar Kotagede, kini masih banyak berdiri joglo serta bangunan Jawa lainnya, seperti limasan, kampung, atau panggang pe. Namun, tak dipungkiri ada pula pemilik yang akhirnya memilih menjual karena persoalan warisan atau sulitnya perawatan.

Lurah Jagalan, Kotagede, Solehuddin, mengatakan, sejak gempa bumi 2006 ada sembilan joglo tua di Kelurahan Jagalan yang dijual ke luar Kotagede. ”Alasan pemilik menjual rata-rata karena rusak, tidak mampu merenovasi, atau dibagi-bagi untuk warisan,” ujarnya.

Selain joglo, peninggalan Kotagede pada periode Jawa-Kolonial terlihat jelas dari munculnya omah Kalang, yaitu rumah dengan tata ruang Jawa namun bergaya Barat. Sama seperti namanya, rumah ini dibangun oleh orang Kalang yang dikenal ahli perkayuan.

Pada zaman Mataram, orang Kalang dikenal memiliki keahlian. Karena keterampilannya, mereka juga ditunjuk sebagai abdi dalem oleh raja untuk membuat perabotan keraton.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com