”Orientasi spiritual masyarakat Trunyan kepada Bathara Datonta yang merupakan peninggalan zaman megalitik dan masih bertahan sampai sekarang,” ujar Geria.
Thomas A Reuter dalam bukunya Custodians of the Sacred Mountain menyebutkan, bagi orang Hindu yang menganggap diri mereka sebagai orang beradab yang mendapatkan pengaruh kebudayaan Jawa-Majapahit, hal yang tidak terpengaruh kebudayaan Jawa Majapahit dianggap kasar dan tidak beradab. Pandangan demikian meminggirkan orang Bali Aga.
Padahal, dia menuliskan, orang Bali Aga tetap sangat diperlukan, wakil dari Bali ”yang lebih tua” lebih asli, dan dalam beberapa hal lebih suci.
Mereka memilih melanjutkan tradisinya di daerah pegunungan dan mempertahankan hubungan dengan nenek moyang.
Namun, menurut Reuter, tradisi Bali Aga tak pernah mengalami kemacetan. Mereka tetap menyediakan ruang bagi pendatang dan pengetahuan baru dari luar.
Ikuti perkembangan Ekpedisi Cincin Api di: www.cincinapi.com atau melalui facebook: ekspedisikompas atau twitter: @ekspedisikompas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.