Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Jejak "Adiluhung" Sumenep

Kompas.com - 05/03/2012, 09:43 WIB

Pemerintah Kabupaten Sumenep, menurut Erfandi, sudah berupaya mengumpulkan kembali benda-benda bersejarah itu. Saat ini koleksi benda yang tersimpan di dalam keraton telah mencapai 1.001 jenis, seperti koleksi peralatan upacara tradisional, alat upacara daur hidup, beragam perhiasan kuno, dan alat meramu jamu tradisional.

Koleksi lain adalah alat kesenian tradisional, keramik China pada abad ke-18 Masehi, aneka senjata termasuk keris pusaka. Tidak ketinggalan sejumlah koleksi arca sisa dari kerajaan hindu di Sumenep.

Pada salah satu lemari kaca terdapat sebuah kitab Al Quran yang ditulis tangan oleh Sultan Abdurrahman, Raja Sumenep ke-30. Sultan menulis kitab suci agama Islam itu hanya semalam. Menurut cerita rakyat, sultan ingin kelak anak cucunya belajar agama Islam dari kitab suci itu.

Pegal rasanya kaki ini setelah berkeliling keraton yang luasnya mencapai 8,5 hektar itu. Namun karena hati gembira, kelelahan sirna dengan semua penjelasan dari sang pemandu selama berada di Keraton Sumenep. Sambil beristirahat sejenak, pengunjung bisa menikmati makanan khas Sumenep berupa soto kikil, tak jauh dari kompleks keraton.

Setelah itu, pengunjung bisa meneruskan perjalanan ke Masjid Agung Sumenep atau beristirahat di hotel. Masjid agung dibangun tahun 1763 oleh Panembahan Sumolo. Masjid itu, satu dari 10 masjid tertua di bumi Nusantara yang memiliki arsitektur nan indah dan khas karena memadukan budaya Islam dan China.

Rudy (40), pengunjung asal Surabaya, takjub akan pesona Keraton Sumenep, kendati dia masih penasaran dengan isi ruangan di dalam keraton, karena cuma bisa diintip dari jendela. Sayangnya, lorong atau selasar menuju rumah dinas bupati dan pendopo keraton dibiarkan sepi. Ah, kalau saja itu dimanfaatkan untuk menampilkan kesenian khas Sumenep, alangkah lengkapnya suguhan bagi pengunjung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com