Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merapi yang Selalu Menghidupi

Kompas.com - 07/03/2012, 08:04 WIB

Oleh Aryo Wisanggeni Genthong dan Aloysius B Kurniawan

KOMPAS.com — Tanaman mulai bersemi, tetapi jejak kehancuran letusan Merapi, Oktober 2010, belum sepenuhnya sirna. Sisa-sisa rumah terbakar, aspal yang hilang separuh, serta pasir dan bebatuan yang menyelimuti seperti monumen kematian.

Bagi warga Kinahrejo, jejak kehancuran itu menjadi modal hidup baru. Di dusun itu, petilasan rumah Mbah Maridjan menyisakan beberapa umpak batu penyangga tiang yang dikelilingi tali. Kerangka sepeda motor dan mobil bekas terpanggang awan panas dibiarkan teronggok. Sebuah baliho cetakan digital terpampang di sana, mengurai kronologi erupsi pada 26 Oktober 2010 yang menewaskan Mbah Maridjan dan 34 orang lain. Beberapa orang berfoto di depan petilasan itu, sebagian lain turun ke lembah Kali Opak dan Kali Gendol di belakang bekas rumah Mbah Maridjan.

Mbah Maridjan, juru kunci Merapi yang bertahan di rumahnya saat awan panas menerjang, ditemukan meninggal. Kematiannya menjadi tragedi dan semakin memopulerkan sosok yang tak pernah mau mengungsi setiap Merapi meletus ini.

Setelah kematiannya, kisah Mbah Maridjan menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk datang. Persis di depan bekas rumah juru kunci itu, warung makan dan kios cendera mata yang menjual kaus, mug, dan pernak-pernik diserbu pelancong. Kebanyakan cendera mata itu menggunakan Mbah Maridjan dan Merapi sebagai ikon.

Janda Mbah Maridjan, Ponirah (78), dan anaknya, Asih (45), mengelola warung itu. "Barang ini titipan banyak orang. Ada yang buatan warga Kinahrejo, ada pula yang titipan pedagang dari luar. Wisata di Kinahrejo selalu ramai, apalagi hari Minggu," kata Ponirah tersenyum.

Sebelum letusan Merapi pada 2006, Kinahrejo adalah dusun kecil di kaki Merapi yang hanya dikenali komunitas pendaki gunung. "Dulu yang datang ke Kinahrejo, ya, orang yang mau mendaki Gunung Merapi," ujar Ponirah. "Mereka biasanya mampir di rumah Mbah, mengisi buku tamu, jumlah pendaki, berikut rencana pendakian mereka."

Pascaletusan Merapi 2010, Kinahrejo dan delapan dusun lain di Desa Umbulharjo, Kepuharjo, dan Glagaharjo, luluh lantak. Ribuan rumah hancur, tanaman di kaki selatan Merapi lenyap tertimbun material letusan Merapi. Di balik kehancuran itu ada berkah. Sejak pemerintah menurunkan status bahaya Merapi yang diikuti pembukaan kawasan itu untuk publik, ribuan orang berbondong-bondong datang. Mereka penasaran melihat dari dekat jejak letusan gunung.

"Orang ingin tahu seperti apa rumah Mbah Maridjan dan bagaimana kondisi dusun kami," kata Asih. "Daripada nasib kami menjadi tontonan, lebih baik kami sekalian menyediakan tontonan. Itulah ide awal Lava Tour Merapi."

"Wisata bencana"

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

    5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

    Travel Tips
    Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

    Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

    Travel Update
    Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

    Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

    Travel Update
    Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

    Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

    Travel Tips
    Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Travel Update
    Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

    Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

    Jalan Jalan
    7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

    7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

    Travel Tips
    Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

    Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

    Travel Tips
    Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

    Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

    Travel Update
    Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

    Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

    Travel Update
    Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

    Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

    Travel Update
    Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

    Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

    Travel Tips
    Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

    Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

    Travel Update
    Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

    Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

    Hotel Story
    3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

    3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

    Travel Tips
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com