Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Aktivitas Wisata di Ubud

Kompas.com - 10/03/2012, 07:59 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

Pengobatan tradisional tersebut layaknya spa, menggunakan terapi pijat dan aspek spiritual dengan menitikberatkan pada meditasi. Masyarakat Bali menyebut para “dokter” tradisional ini dengan sebutan “balian”.

Salah satu “balian” di Ubud yang terkenal adalah Ketut Arsana. Selama lebih dari 25 tahun, ia memberikan pengobatan dengan terapi pijat dan obat-obatan herbal. Sementara Ketut Liyer, “balian” yang menjadi tenar lewat kemunculannya dalam novel dan film “Eat, Pray,Love” melakukan terapi dengan pendekatan meditasi.

Berwisata kuliner. Karena pariwisata Ubud sudah berkembang sejak sebelum era kemerdekaan Indonesia, kuliner yang muncul di Ubud pun sangat beragam. Anda bisa menemukan kuliner Eropa sampai Amerika. Sebut saja gelato khas Italia, masakan Jepang, taco dan burito khas Meksiko, sampai masakan khas Perancis.

Kuliner khas Indonesia terutama Bali pun begitu populer di Ubud. Coba sebut bebek goreng khas Bali, pasti yang pertama disebut adalah restoran-restoran di Ubud yang menjual bebek goreng. Atau, nasi ayan Bu Mangku Kedewatan sampai ayam betutu di Warung Murni.

Mengunjungi museum. Ubud merupakan kecamatan dengan museum terbanyak di Gianyar. Ada enam museum yang bisa Anda kunjungi. Hampir semuanya berhubungan dengan seni dan lukisan.

Misalnya Museum Puri Lukisan yang merupakan museum pertama di Bali. Museum inimenampilkan koleksi-koleksi lukisan Bali dalam perjalanan tiga era, mulai dari masa kerajaan Bali hingga masa kemerdekaan Indonesia.

Ada pula museum seni lainnya seperti Neka Art Museum, Don Antonio Blanco Museum, Museum Rudana, dan Agung Rai Museum of Art. Sementara museum terbaru yang dimiliki Ubud adalah Museum Marketing 3.0 yang baru diresmikan pada tahun 2011.

Menonton tari Kecak Api. Tak lengkap rasanya tanpa mellihat pertunjukan seni tari tradisional Bali saat bertandang ke Ubud. Apalagi Ubud dianggap sebagai pusat seni Bali. Sangat mudah mencari tempat-tempat yang menyajikan pertunjukan tari di Ubud.

Namun, pertunjukan tari biasa dipentaskan pada malam hari. Biasanya di atas jam tujuh malam. Anda bisa menonton tari Legong atau tari Kecak Api. Ada dua tempat yang terkenal untuk menyaksikan seni tari Bali tersebut yaitu Pura Dalem dan Puri Agung Saren.

Tari Kecak Api bisa disaksikan di Pura Dalem yang terletak di Jalan Raya Ubud. Anda akan terpukau dengan kemagisan tarian tersebut. Sementara di Puri Agung Saren, Anda bisa menyaksikan tari Legong. Selain kedua tempat ini, ada banyak tempat lainnya yang menyediakan pertunjukan tari tradisional maupun wayang kulit.

Belanja di Pasar Ubud. Masuk ke dalam Pasar Ubud, Anda disambut dengan warna-warna cerah. Pasar tradisional yang terletak di pusat kota itu menawarkan aneka kerajinan tangan khas Bali. Mulai dari tas anyaman, baju-baju bertuliskan Bali, pakaian tradisional Bali, sampai patung dan lukisan.

Coba juga aneka jajanan pasar yang dijual di pasar ini. Sebaiknya datang di pagi hari. Sebab, siang hari biasanya dipadati oleh rombongan turis. Anda juga bisa belanja di pasar yang terletak di Tegallalang. Ingatlah untuk menawar harga sebelum Anda membeli.

Mengarungi Ayung dengan rafting. Tempat berarung jeram yang terkenal di Bali adalah arung jeram di Sungai Ayung. Ada beberapa operator rafting di Sungai Ayung. Arung jeram di Sungai Ayung masuk dalam kategori kelas II dan III. Sehingga, arung jeram di sungai ini cocok untuk pemula.

Keunikan arung jeram di Sungai Ayung adalah panorama di kanan dan kiri sungai. Pohon-pohon kelapa menjulang, pepohonan di bukit, sampai sawah berundak. Tak hanya itu, di tengah pengarungan sungai, Anda akan dibawa melihat ukiran seniman Bali berupa relief Ramayana di tebing batu. Paket arung jeram biasanya sudah termasuk makan siang dan antar jemput.

Menyapa monyet di Mongkey Forest. Ubud menjadi rumah para monyet. Anda harus mampir dan berjalan-jalan di kawasan Mongkey Forest. Di sini, monyet-monyet berkeliaran dengan bebas. Banyak turis yang asyik berfoto dengan monyet-monyet ini. Namun hati-hati terkadang monyet-monyet ini usil mengambil barang para turis.

Di area masuk Monkey Forest, pengunjung disambut patung monyet ukuran besar. Nah, ketika masuk ke dalam hutan seluas sekitar 27 hektar tersebut, suasana sejuk dan asri menyambut. Di dalam Mongkey Forest terdapat pura yang juga sering dikunjungi turis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

    Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

    Travel Update
    Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

    Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

    Travel Update
    Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

    Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

    Travel Tips
    Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

    Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

    Travel Update
    Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

    Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

    Travel Update
    Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

    Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

    Jalan Jalan
    Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

    Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

    Travel Update
    KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

    KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

    Travel Update
    Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

    Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

    Travel Update
    Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

    Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

    Travel Update
    Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

    Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

    Travel Update
    Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

    Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

    Jalan Jalan
    Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

    Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

    Travel Update
    DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

    DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

    Travel Update
    Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

    Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com