Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantuk Yang Membunuh

Kompas.com - 16/03/2012, 11:02 WIB

Penderita hipersomnia mengalami ini setiap hari, sepanjang tahun. Ada beberapa gangguan tidur dengan gejala hipersomnia. Narkolepsi, periodic limb movements in sleep dan sleep apnea. Yang terakhir yang paling sering ditemui namun paling sering diabaikan. Mendengkur dan mengantuk terus menerus, adalah gejala utamanya. Saluran nafas yang sempit akan menyumbat saat tidur.

Karena sesak penderita akan terbangun singkat tanpa terjaga, micro arousals. Episode ini akan berulang sepanjang malam. Akibatnya, proses tidur terpotong-potong dan kualitas tidur pun buruk. Penderitanya akan bangun tak segar, dan terus mengantuk sepanjang hari. Anda pasti mengenali karakter-karakter seperti ini: kantung mata tebal, wajah lesu, lamban, sulit mengambil keputusan, dan pendengkur. Ini sebabnya di Eropa, pendengkur dilarang untuk mengendara.

Mendengkur yang sudah dianggap biasa di hampir semua kebudayaan ini, terang membunuh. Henti nafas, walau terjadi periodik saat tidur akan memicu reaksi berantai yang mengakibatkan penyakit-penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, penyakit-penyakit jantung, stroke hingga kematian. Kantuk berlebihan dan mendengkur jelas membunuh.

Ya, selama karier saya menganalisa tidur pasien, saya bersyukur tak ada yang mengalami gangguan fatal di laboratorium tidur. Tapi belum lama ini, di Atlanta seorang pemuda berusia 25 tahun, mengalami serangan jantung dan meninggal dunia di laboratorium tidur.

Dalam menangani berbagai gangguan tidur. Kami menggunakan alat bernama polisomnografi di laboratorium tidur. Di sini pasien akan menginap semalam sambil dipasangkan berbagai sensor. Mulai dari sensor-sensor perekaman gelombang otak, gerak bola mata, sensor-sensor nafas, jantung, posisi tidur hingga gerakan kaki. Dari analisa tidur pasien, baru dapat ditentukan berbagai perawatan yang sesuai.

Triumvirate of Health

Konsep kesehatan modern kini bernama the triumvirate of health. Untuk mencapai kesehatan yang paripurna, seseorang membutuhkan 3 komponen utama, yaitu keseimbangan gizi, olah raga teratur dan tidur yang sehat.

Tanda tidur yang tidak sehat adalah kantuk. Kantuk, selain bisa membunuh, juga merupakan tanda kualitas hidup yang buruk. Untuk itu, perbaikilah kualitas hidup Anda dengan memperbaiki kesehatan tidur.  Niscaya kualitas Indonesia pun akan lebih baik.

Kesehatan Tidur untuk Indonesia yang Lebih Baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com