Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR: Kalimantan Diperlakukan Tidak Adil

Kompas.com - 30/04/2012, 14:33 WIB
Dwi Bayu Radius

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com — Komisi I DPR menilai tidak memadainya kuota bahan bakar minyak untuk Kalimantan sebagai ketidakadilan. Sebab, Kalimantan termasuk wilayah penghasil minyak bumi dan pemerintah pusat sepatutnya mencukupi kebutuhan BBM di wilayah tersebut.

Wakil Ketua Komisi I DPR Hayono Isman di sela kunjungan ke Palangkaraya, Kalteng, Senin (30/4/2012), mengatakan, pihaknya sudah melihat secara langsung antrean panjang pembeli BBM di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di Palangkaraya sebagai dampak kuota yang tak mencukupi.

Empat gubernur di Kalimantan juga sudah telah meminta agar kuota BBM di daerahnya ditambah. Pemerintah Provinsi Kalteng, misalnya, meminta kuota BBM pada tahun 2012 sebesar 314.778 kiloliter (kl) premium. Jumlah itu naik dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 271.895 kl. Akan tetapi, kuota untuk Kalteng pada tahun 2012 justru berkurang sangat signifikan menjadi 263.784 kl.

Hayono menuturkan, pihaknya mendukung pernyataan empat gubernur di Kalimantan untuk meminta tambahan kuota BBM. Pemerintah pusat diminta tidak meremehkan Kalimantan dengan mengurangi kuota. Komisi I DPR berharap pemerintah pusat, khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi, dan Komisi VII DPR, segera mengantisipasi masalah tersebut.

Hayono menambahkan, pemerintah pusat harus menyadari bahwa daerah merupakan fondasi negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com