Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Lintas Waktu dari Kegelapan Goa

Kompas.com - 16/05/2012, 15:37 WIB

Lanskap kultural

Selain keindahan bentukan endokarst, goa-goa di KKMP juga banyak menyimpan lukisan goa. Di Goa Bulu Barokka, misalnya, terdapat puluhan gambar menyerupai perahu, orang, pohon, serta telapak tangan berwarna hitam dan merah. Keaslian lukisan itu, menurut Guru Besar Bidang Batuan Karbonat Universitas Hasanuddin Prof Dr AM Imran, telah diteliti Belanda tahun 1930.

Dikatakan, kondisi karst di Maros, khususnya di Rammang-Rammang, masih terjaga. Stalaktit dan stalagmit di sejumlah goa masih aktif berkembang karena minimnya cahaya matahari yang masuk goa dan tingginya intensitas hujan.

Menurut Mas Noerdjito, pakar vegetasi kawasan karst, pensiunan Peneliti Utama LIPI, stalaktit dan stalagmit akan terjaga kilapnya kalau tersedia cukup air untuk proses karstifikasi, dengan menjaga hutan alam di daerah tangkapan air.

Ahli lukisan prasejarah dari Departemen Seni Rupa ITB, Dr Pindi Setiawan, menjelaskan, lukisan di dinding goa itu adalah warisan budaya manusia berbentuk gambar yang paling tua dan paling lebar rentang waktunya.

Lanskap kultural yang merekam perjalanan peradaban manusia itu dibuat oleh Homo sapiens sejak 50.000 tahun lalu, atau 40.000 tahun lalu di Australia dan sekitar 33.000 tahun lalu di Eropa. Gambar-gambar di goa di daerah Maros diperkirakan dibuat sekitar 5.000 tahun lalu.

Menurut Pindi, sebenarnya hanya 30 persen lukisan goa terdapat di goa-goa di Kalimantan dan Sulawesi, belakangan, Sumatera. Selebihnya merupakan gambar tebing.

”Hasil gambar atau hasil kebudayaan itu terkait dengan hal tertentu. Semua tipe mata pencarian menghasilkan budaya berbeda. Wilayah berbeda juga menghasilkan kebudayaan berbeda,” tutur Pindi.

Gambar-gambar di dinding goa itu juga memiliki fungsi sosial dan mengandung pesan nonverbal melintasi waktu. Sayangnya, upaya preservasi, menurut Pindi, hanya menjadi kebetulan sejarah, bukan kebutuhan sejarah, tergantung kepentingan masyarakat modern. Ironis! (Maria H/Fitrisia M)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com