Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Sunda Pun Punya Candi

Kompas.com - 26/05/2012, 09:41 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

Wisatawan yang hendak masuk ke area Candi Cangkuang, pasti akan melewati kampung ini. Sebuah akulturasi terjadi dengan tetap melakukan adat penduduk setempat. Salah satunya adalah larangan untuk tidak berziarah di hari Rabu.

Kelar keliling di Kampung Pulo dan Candi Cangkuang, pengunjung bisa mampir ke museum  yang berada di dekat candi. Di museum, Anda akan melihat kitab-kitab kuno bertuliskan aksara Arab. Oleh petugas setempat, pengunjung juga akan dijelaskan cara pembuatan kertas dari kulit kayu.

Menuju Cangkuang

Sangat mudah melakukan perjalanan ke Candi Cangkuang dari Jakarta. Cukup arahkan perjalanan ke Garut. Candi ini sendiri berada di tengah Danau Cangkuang seluas dua hektar.

Nah, untuk mencapai Candi Cangkuang, pengunjung harus menyebrangi danau dengan naik rakit bambu. Cukup membayar Rp 4.000 untuk pergi dan pulang naik rakit. Bisa juga sewa rakit jika pergi dalam rombongan berjumlah besar. Sebelumnya, beli dulu tiket masuk seharga Rp 3.000. Jangan hilangkan tiket ini, karena nanti akan diminta kembali saat berada di kawasan candi.

Naik rakit bambu juga memberi kesan tersendiri. Danau yang tenang dengan gunung sebagai latar belakang, menyuguhkan panorama yang cantik bagi mata. Apalagi rakit dijalankan dengan cara unik, yaitu menggunakan sebilah bambu panjang.

Bambu ini bertindak sebagai dayung. Tetapi, alih-alih mendayung, bambu sepanjang tiga meter itu dihujamkan ke dasar danau, sebagai pijakan untuk mendorong rakit. Sesampai di pulau kecil, pengunjung pun berjalan melewati kios-kios suvenir.

Ada beragam suvenir yang dijual. Tentu saja yang unik adalah hiasan dari kayu dengan figur Candi Cangkuang. Ada pula miniatur rakit bambu. Pilihan lain adalah gantungan kunci dengan figur ikonik berupa Candi Cangkuang. Ya, Candi Cangkuang memang ikon wisata di Garut. Ia seakan membuktikan bahwa orang Sunda pun punya candi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com