Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Jam untuk Lebanon

Kompas.com - 06/08/2012, 16:01 WIB

Oleh Sarie Febriane

KOMPAS.com - Berbuka puasalah dengan ”jallab”, minuman sari kurma dan air mawar yang manis dan harum. Seharum kelopak mawar dari Taif, kota di Arab Saudi yang menjadi saksi perjanjian penghentian perang di negeri cantik, Lebanon. 

Lebanon, negeri yang sempat didera perang berkepanjangan ini, sebenarnya menyimpan khazanah kuliner yang menggoda. Di Jakarta, tak banyak pilihan restoran Lebanon, apalagi yang ditangani langsung oleh chef asal Lebanon. Satu pilihannya adalah Restoran Al Nafoura di Hotel Le Meridien, Jakarta.

Atmosfer yang akrab dan hangat langsung menyapa begitu memasuki Al Nafoura dalam cahaya lampu temaram. Lantunan musik berirama khas Timur Tengah terdengar pelan menyusupi fantasi. Pedang-pedang bersapuh warna keemasan menghiasi segala sudut dinding bertekstur bebatuan putih.

Tak lama lagi kita memang akan berperang, menyikat aneka sajian buffet yang tampak menggoda itu. Selama Ramadan ini, Al Nafoura menyajikan buffet dengan pilihan yang banyak, mulai dari hidangan pembuka, utama, hingga penutup.

Setelah membasuh kerongkongan dengan kesegaran jallab, petualangan bersantap dimulai dengan beragam hidangan pembuka yang tersaji di meja buffet tersendiri. Secara umum pilihannya serupa dengan masakan Timur Tengah, seperti hommos, moutable, babaganoush, tabouleh, labneh, salad segar, dan roti pita. Santapan tersebut umumnya terbuat dari aneka sayuran, seperti terung, serta kacang-kacangan, yogurt, dan perasan jeruk lemon.

Ada pula keju halome (halloumi) dan shanklish. Keju shanklish ini merupakan keju berbumbu yang kerap ditemui dalam khazanah kuliner Lebanon, Palestina, dan Suriah. Biasanya dibentuk bulat seperti bola agak gepeng dengan tekstur gembur. Rasanya gurih beraroma rempah.

Kaki domba muda

Jangan terlalu bersemangat menyantap aneka hidangan pembuka tadi. Sisakan ruang di perut yang cukup longgar untuk sajian utama. Arie Ardianti, Marketing Communication Manager Hotel Le Meridien, mengatakan, tidak semua menu yang tersaji tersebut selalu ada di luar bulan Ramadhan. Menu khusus yang hanya keluar kala Ramadhan, di antaranya, harouf ouzi dalam porsi besar yang disajikan dalam nampan atau wadah besar berisi nasi mirip nasi kebuli.

Untuk porsi yang lebih mungil kita bisa mencicipi harouf ouzi yang berupa potongan kaki domba muda. Potongan kaki domba ini dimasak dengan direbus dahulu, dibaluri rempah, dan didiamkan selama beberapa waktu di dalam lemari es, kemudian baru dibakar di dalam tungku dengan kayu bakar. Kayu yang dipilih biasanya berasal dari pohon rambutan, yang dianggap memberi aroma sedap tersendiri bagi masakan.

Menikmati harouf ouzi dengan nasi berbumbu bisa lupa menyisakan ruang untuk makanan penutup. Kegurihan yang menyusup di antara serat-serat halus daging domba ini tidak intimidatif, tetapi benar-benar terasa hadir. Begitu lembutnya sampai-sampai kita bisa dibuat ragu bahwa daging domba tergolong daging merah. Begitu pula dengan nasinya yang semerbak oleh rempah. Akibatnya, kita tergoda untuk menyendok lagi, lagi, dan lagi.

Chef Hussein Sleiman, yang juga Executive Sous Chef di Le Meridien, menerangkan, ada dua macam bumbu khas yang senantiasa digunakan dalam masakan Lebanon. Keduanya adalah sumac atau soumak berwarna merah bata dan za’atar yang berwarna kekuningan. Sumac merupakan tanaman rempah dari keluarga Anacardiaceae yang mirip tanaman berry.

Bagian buah dari tanaman sumac inilah yang dijadikan bumbu dan banyak dipakai dalam aneka masakan khas Timur Tengah. Aromanya cukup kuat dan unik. Bumbu lainnya adalah za’atar, yakni berupa campuran oregano, calamintha (basil tyme), thymus, dan satureja. Terkadang campuran kering bumbu tersebut ditambah dengan biji wijen, sumac, dan garam.

”Masakan Lebanon juga banyak menggunakan lemon. Kami sangat senang lemon sebagai pemberi rasa asam yang menyegarkan. Di sini (Al Nafoura) sebenarnya saya agak mengurangi volume perasan lemon karena buat pengunjung orang Indonesia bisa dianggap terlalu asam,” kata Hussein.

Menurut Arie, sejak berdiri pada 1998, Al Nafoura hingga kini tak hanya menjadi langganan para ekspatriat asal Timur Tengah yang tinggal di Jakarta, tetapi juga ekspatriat negara-negara Barat dan orang Indonesia sendiri. Saat berbuka pun, pengunjung yang memenuhi restoran tampak datang dari beragam bangsa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

    Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

    Travel Update
    Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

    Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

    Travel Update
    Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

    Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

    Travel Tips
    Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

    Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

    Travel Update
    Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

    Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

    Travel Update
    Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

    Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

    Jalan Jalan
    Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

    Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

    Travel Update
    KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

    KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

    Travel Update
    Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

    Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

    Travel Update
    Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

    Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

    Travel Update
    Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

    Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

    Travel Update
    Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

    Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

    Jalan Jalan
    Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

    Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

    Travel Update
    DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

    DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

    Travel Update
    Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

    Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com