Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Penumpang Kereta Api Meningkat

Kompas.com - 18/08/2012, 14:44 WIB
Adhitya Ramadhan

Penulis

 JAKARTA, KOMPAS.com-Kebijakan penumpang wajib memiliki tiket atas nama sendiri, tak mengurangi minat untuk menggunakan transportasi kereta api.  Penggunaan boarding pass bagi penumpang untuk menekan angka kebocoran pendapatan dari penumpang ilegal. 

Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Daop 1 Jakarta Mateta Rijalulhaq, Sabtu (18/8/2012 ) mengatakan, logikanya kalau memang tahun ini penerapan boarding pass lebih tegas, akan banyak pemudik yang harus menggunakan moda transportasi lain. Namun, data menunjukkan jumlah penumpang tahun lalu ketika boarding pass belum diterapkan secara tegas, umlahnya justru lebih sedikit dari tahun ini," katanya.

Data PT KAI menunjukkan, secara kumulatif penumpang kereta periode H-10 sampai H-3 tahun 2011 mencapai 67.183 orang. Di periode yang sama tahun ini ketika diberlakukan sistem boarding pass jumlahnya justru melonjak menjadi 89.767 orang. Padahal, kapasitas tempat duduk tiga rangkaian kereta tambahan Lebaran masing-masing hanya 768 tempat duduk.

Adapun jika dibandingkan tahun 2011 dan 2012 jumlah perjalanan kereta reguler sama-sama berjumlah 48 dengan total tempat duduk tersedia 21.778. Jumlah itu terdiri atas kelas eksekutif 7.900 tempat duduk, kelas bisnis 5.760 tempat duduk, dan kelas ekonomi 8.118 tempat duduk. Jumlah kereta tambahan Lebaran di luar kereta ekonomi ac dan kereta rel diesel elektrik (KRDE) pun sama, yakni 11 perjalanan, sehingga total tempat duduk menjadi 28.720.

Sekalipun kapasitas tempat duduk tiga kereta ekonomi ac dan KRDE dijumlahkan maka hanya ada tambahan 2.304 tempat duduk. Sedangkan selisih penumpang kereta periode H-10 hingga H-3 antara 2012 dan 2011 ada 22.584 tempat duduk. "Kami juga belum tahu mengapa seperti ini. Nanti akan kami cari tahu," ujar Mateta.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com