Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Pesawat Hilang, 400 Personel SAR Lakukan Penyisiran

Kompas.com - 26/08/2012, 11:05 WIB

SAMARINDA, KOMPAS.com- Sebanyak 400 personel tim SAR gabungan yang terdiri, 150 personel TNI, 150 personel Polri serta 100 relawan mulai melakukan penyisiran di sekitar kawasan Taman Nasional Kutai (TNK).

Berdasarkan pantauan pada Minggu (26/8/2012) sekitar pukul 08.45 Wita, dua heli milik PT Intan Angkasa terlihat meninggalkan Bandara Temindung Samarinda bersama sejumlah personel Tim SAR.

"Pagi ini tim SAR mulai bergerak menyisir titik koordinat yang telah kami tetapkan. Kami berharap, penyisiran hari ini membuahkan hasil yang optimal," tutur Kapolresta Samarinda Kombespol Arief Prapto di Posko Penanggulangan Pencarian Korban Pesawat Hilang di Bandara Temindung, Minggu.

Selain penyisiran lewat darat yang melibatkan personel Tim SAR, kata Arief, pencarian juga dilakukan melalui pemantauan udara menggunakan tiga helikopter.

"Dua helikopter milik PT Intan Angkasa sudah diterbangkan untuk melakukan pemantauan pada titik-titik yang sudah kami tetapkan. Pada pemantauan lewat udara, empat heli sudah dikerahkan, tiga di antaranya akan melakukan penyisiran sementara satu heli milik Polda Kaltim disiapkan sebagai cadangan," kata Arief yang juga sebagai penanggung jawab Posko Penanggulangan Pencarian Korban Pesawat Hilang Bandara Temindung Samarinda.

Sembilan titik

Sementara itu Perwira Operasi Kodim 0909 Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Mayor Inf Kurniawan dihubungi dari Samarinda, mengatakan, upaya pencarian hilangnya pesawat PA-31Navajo  di hari ketiga (Minggu), tim akan melakukan penyisiran pada sembilan titik dengan melibatkan 228 personel. "Sebanyak 228 personel ini dibagi dalam sembilan tim sementara 36 personel disiagakan di posko sebagai tim cadangan," kata Kurniawan.

Dari sembilan titik yang menjadi sasaran pencarian itu, lanjut Kurniawan, empat titik dilakukan  melalui pemantauan udara. "Pencarian dititikberatkan di wilayah Kabupaten Kutai Timur di antaranya di Telaga Bening, Teluk Pandan, Sungai Santan serta di areal wilayah tambang milik Indominco," katanya,

Pada proses pencarian di hari ketiga hilangnya pesawat carter milik PT Intan Angkasa itu, kata dia, juga melibatkan empat unit helikopter, yakni dua heli milik PT Intan Angkasa jenis MD-500, satu unit heli MI-17 milik TNI AD yang didatangkan dari Tarakan serta heli jenis BO-105 milik Polda Kaltim.

Pesawat survei dengan pilot Capt Marshal Basir berpenumpang tiga orang yakni Peter John Elliott selaku General Manager Elliot Geophysics International, seorang surveyor, Jandri Hendrizal, serta pendamping dari Kementerian Pertahanan RI, Kapten Suyoto, lepas landas dari Bandara Temindung Samarinda pada Jumat sekitar pukul 07.51 Wita dan dipastikan hilang pada Jumat sekitar pukul 13.51 Wita.

Pesawat itu direncanakan terbang selama empat jam dan diperkirakan akan kembali di Bandara Temindung sekitar pukul 12.00 Wita dengan pengisian bahan bakar untuk enam jam.

Dari Bandara Temindung Samarinda pesawat itu terbang dengan ketinggian 3.000 kaki selanjutnya saat mendekati area survei di Kota Bontang, pesawat tersebut akan terbang dengan ketinggian 500 kaki. Namun hanya berselang beberapa menit sejak lepas landas di Bandara Temindung, pesawat tersebut hilang kontak, hingga akhirnya diduga jatuh di kawasan TNK.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

    Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

    Travel Update
    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Travel Update
    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Travel Update
    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    Travel Update
    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Travel Update
    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Travel Update
    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    Jalan Jalan
    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Travel Update
    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Travel Tips
    Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

    Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

    Travel Update
    19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

    19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

    Travel Update
    Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

    Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

    Travel Update
    Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

    Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

    Travel Update
    Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

    Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

    Travel Tips
    BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

    BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com