Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Raja Ampat Digelar di Oktober 2012

Kompas.com - 05/10/2012, 14:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Festival Raja Ampat kembali digelar dan akan berlangsung di Pantai Wisata Waisai  Raja Ampat  pada 18-21 Oktober 2012. Tahun ini, festival tersebut masuk kali ketiga dan diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  (Kemenparekraf)  bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat serta stakeholder pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Raja Ampat, one of the best diving site di dunia.  Raja Ampat pernah ditayangkan di program televisi Kohlata dalam 14 episode, di Eropa. Sejak itu, semakin banyak yang datang untuk diving," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar pada jumpa pers di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (5/10/2012).

Ia menambahkan Festival Raja Ampat terutama untuk mempopulerkan Raja Ampat di tingkat nasional. Pada tahun 2011, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Raja Ampat mencapai lebih dari 6.000 wisman. Namun, wisatawan nusantara (wisnus) di Raja Ampat hanya sekitar 1.000 kunjungan.

"Raja Ampat terkenal sebagai tempat wisata menyelam. Melalui Festival Raja Ampat, semakin mempopulerkan Raja Ampat ke turis asing maupun domestik," kata Bupati Marcus Wanma.

Selama festival berlangsung akan digelar serangkaian kegiatan seperti  pertunjuan kesenian dan kreativitas, festival perahu adat, pameran seni kerajinan tangan tradisional  sebagai sumber ekonomi kreatif masyarakat setempat. Ada pula lomba foto bawah laut,  pameran, seminar  tentang selam dan wisata minat khusus, serta hiburan.  

Dalam festival tersebut, pengunjung dapat melihat aneka pentas dan lomba anera ragam budaya Raja Ampat dan daerah lainnya di Papua Barat. Selain itu, pengunjung akan diperlihatkan daerah tujuan wisata favorit sepert Panemu, Kabui, Teluk Mayalibit, dan kampung wisata.

"Sehingga pengunjung tidak hanya melihat keindahan alam tetapi juga budaya Raja Ampat," kata Marcus.

Aneka seni pertunjukan bisa dilihat seperti Yospan Jalan, Wayase, Tari Hulahula, sampai Suling Tambur. Dalam festival, pengunjung juga dapat menikmati kuliner khas Raja Ampat yang serba ikan.

Paket wisata juga disiapkan untuk pengunjung festival seperti tur birdwatching dengan melihat endemik cendrawasih botak dan kasuari, tur diving, tur snorkling, dan jelajah kampung wisata.

Raja Ampat terdiri atas 4 pulau besar yaitu Pulau Wageo, Misol, Batanta, dan Salawati. Selain pula memiliki 1.000 lebih pulau-pulau kecil yang menyimpan keragaman flora-fauna  seperti 540 jenis karang dan lebih dari  1.000 jenis ikan karang dan 700 jenis moluska. Semua kekayaan ini menjadi daya tarik pariwisata.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com