Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menari di Ombak Pantai Watukarung

Kompas.com - 27/11/2012, 10:40 WIB

Sesampainya di Watukarung, pengunjung biasanya langsung menuju ke pantai tempat berlabuh para nelayan. Hal itu sangat wajar sebab aktivitas di sini sangat ramai karena terdapat tempat pelelangan ikan yang menjadi pusat transaksi perdagangan hasil melaut.

Namun, jangan terburu-buru senang. Sebab, surga yang sesungguhnya berada di balik batu karang. Letaknya hampir bersebelahan dengan pelabuhan ikan. Pantai ini kondisinya lebih bersih dan tidak bau amis. Sejauh mata memandang yang terhampar hanya pasir putih bersih, tanpa ternodai keberadaan kapal nelayan.

Hamparan pasirnya yang luas mengundang pengunjung bermain, berlari, bahkan bergulung di atasnya. Pengunjung bebas berekspresi seperti membangun istana pasir, saling lempar dengan gumpalan pasir, hingga menyelimuti atau mengubur diri di dalam pasir.

Permainan pasir bukanlah satu-satunya daya tarik bagi wisatawan. Pengunjung bisa berenang di air laut yang sangat jernih dengan warna hijau kebiru-biruan. Di dasar laut terdapat batu karang pipih berwarna hitam yang sangat menawan. Pada musim kerang laut, dasar air akan dipenuhi aneka jenis kerang.

Tidak seperti tempat wisata pada umumnya, pengunjung Pantai Watukarung tidak dikenai biaya retribusi yang dihitung per kepala. Pengunjung cukup membayar biaya parkir kendaraan Rp 5.000 untuk roda empat dan Rp 2.000 untuk roda dua. Itu pun tanpa dikenai biaya tambahan yang dihitung per jam seperti jika kita parkir di mal.

Kepala Desa Watukarung Wiwid Pheni Dwiantari mengatakan, walaupun sudah banyak dikunjungi wisatawan asing, Pantai Watukarung belum secara resmi dibuka sebagai obyek wisata. Oleh karena itu, sampai kini tidak ada data resmi jumlah kunjungan wisatawan domestik atau asing di kawasan itu.

”Penyebabnya, ya karena tidak ada anggaran. Menurut rencana, baru tahun 2013, Pantai Watukarung akan dikembangkan sebagai obyek wisata. Sejumlah fasilitas umum, seperti area parkir, kamar mandi umum, hingga tempat berjualan, akan dibangun,” katanya.

Wiwid mengatakan, pemerintah dan masyarakat desa tidak meragukan potensi obyek wisata ini. Hal itu karena sudah banyak investor yang masuk. Hampir semuanya berasal dari luar kota, terutama Bali dan Jakarta. Sebagian besar membeli tanah dan membangun penginapan di tepi pantai.

”Para investor ini pula yang selama ini mempromosikan Pantai Watukarung pada wisatawan asing, selain para agen wisata. Kami berharap keberadaan obyek wisata ini mampu membangkitkan ekonomi penduduk desa yang hampir 90 persen mengandalkan hasil mencari ikan di laut,” ucapnya.

Nah, bagi anda yang tertarik dengan pesona Pantai Watukarung, tunggu apalagi. Atau bagi mereka yang bingung hendak berwisata, pantai ini bisa memperkaya referensi. Kehadiran para wisatawan asing sepanjang tahun membuktikan betapa pesona pantai ini telah mendunia sebelum dikenal di jagat pariwisata Nusantara.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com