Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anakku Kini Punya Masa Depan

Kompas.com - 09/02/2013, 08:40 WIB

KOMPAS - Anak saya itu lahir di sini. Dia senang banget setiap hari bisa main di taman. Coba kalau saya masih tinggal di pinggir kali, mana bisa kayak begini,” kata Hasanah.

Sudah 10 tahun ini Hasanah tinggal di Rusun Kasih Sayang. Dia termasuk korban penggusuran pinggir Kali Angke yang dilanda banjir pada 2002. Hasanah menuturkan, awalnya dia menolak pindah ke rusun. Namun, karena melihat yang ditawarkan oleh Buddha Tzu Chi sangat baik dan membuat hidupnya lebih sehat, akhirnya dia bersedia.

”Sewanya murah, cuma Rp 90.000 per bulan. Yang paling enak, sekolah dan tempat bermain anak sangat dekat. Jadi, kami enggak khawatir anak celaka,” tutur Hasanah.

Di Balai Pengobatan Perkumpulan Masyarakat Surakarta (BP PMS), Jalan Ir Juanda, Jebres, Solo, Jawa Tengah, Nur Hayati (40), ibu dua anak, sedang menunggu giliran mendapat pengobatan. Putrinya, Magdania (12), mengalami demam dan pusing.

”Saya selalu ke sini untuk berobat. Dari zaman anak pertama saya yang umurnya sekarang 17 tahun, saya dan keluarga berobat ke sini karena merasa cocok,” kata Nur, Senin (4/2).

Berobat di BP PMS bagi Nur tidak hanya cocok, tetapi juga sangat murah. Dengan membayar Rp 8.000, pasien bisa konsultasi dan membawa pulang obat untuk seminggu, baik generik maupun nongenerik.

Sejak dibuka pada 2002, tercatat lebih dari 20.000 pasien berobat di BP PMS. Tidak hanya dari Solo, tetapi juga dari Sragen, Boyolali, Wonogiri, bahkan Pacitan, Jawa Timur. Sebagian besar pasien ”langganan”.

Sementara itu, Perkumpulan Indonesia-Tionghoa (Perkumpulan Inti) yang berpusat di Kemayoran, Jakarta Pusat, sejak 2009 memberikan beasiswa Pelangi bagi ratusan siswa sekolah menengah atas. Beasiswa itu diberikan kepada siswa dari keluarga kurang mampu yang memiliki keinginan keras untuk maju.

”Saat ini sudah ada 500 anak yang menerima beasiswa. Setiap tahun antara bulan Juni dan September kami membuka pendaftaran dan pelamarnya membeludak hingga sekitar 500 anak. Padahal kami hanya dapat meloloskan permohonan maksimal sekitar 150 anak karena dana yang ada juga terbatas,” ujar Candra Jap, Ketua Bidang Sosial Kemasyarakatan.

Untuk menyeleksinya, dilakukan tes psikologi yang dilakukanpara psikolog relawan. Bukan untuk melihat kepintaran siswa, melainkan melihat seberapa besar keinginannya untuk lebih maju.

Menghapus Kesenjangan
Apa yang dilakukan warga Tionghoa kepada masyarakat merupakan bukti nyata mereka merupakan bagian dari masyarakat Indonesia. Mereka sadar bahwa kesenjangan antara yang mampu dan tidak mampu harus dihilangkan. Setiap orang memiliki kesempatan untuk maju dan hidup layak.

Dengan pemikiran seperti itu, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melihat, banyak masa depan orang yang hilang akibat mereka tinggal di daerah kumuh dan tidak sehat. ”Kami telah melakukan riset bersama Universitas Indonesia, warga yang tinggal di bantaran kali ternyata usia hidupnya lebih pendek. Mereka hidup di lingkungan yang tidak sehat sehingga lebih cepat sakit,” kata Sugianto Kusuma, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

Dari hasil riset itu, yayasan kemudian membangun rumah susun bagi warga korban banjir yang tinggal di tepi Kali Angke. Kini Yayasan Buddha Tzu Chi telah memiliki lima kompleks hunian bagi warga kurang mampu. Di Jakarta, selain di Rumah Susun Kasih Sayang di Cengkareng, yayasan juga mengelola satu rumah susun di Muara Angke. Rusun ini diperuntukkan bagi nelayan. Tiga kompleks perumahan lainnya di Aceh.

Dengan menawarkan tempat tinggal yang bersih, murah, mempunyai sirkulasi udara yang sehat, serta dilengkapi sekolah dan rumah sakit, Yayasan Buddha Tzu Chi berhasil memindahkan 1.500 keluarga ke Rusun Kasih Sayang.

Di rusun itu, warga membayar Rp 90.000 untuk sewa tempat tinggal dengan perjanjian tidak boleh dipindahtangankan, harus dirawat, dan setiap minggu harus bergotong royong.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

    5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

    Travel Tips
    Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

    Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

    Travel Update
    Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

    Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

    Travel Update
    Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

    Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

    Travel Tips
    Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Travel Update
    Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

    Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

    Jalan Jalan
    7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

    7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

    Travel Tips
    Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

    Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

    Travel Tips
    Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

    Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

    Travel Update
    Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

    Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

    Travel Update
    Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

    Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

    Travel Update
    Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

    Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

    Travel Tips
    Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

    Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

    Travel Update
    Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

    Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

    Hotel Story
    3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

    3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

    Travel Tips
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com