Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Air Thankyou

Kompas.com - 27/03/2013, 07:26 WIB

KOMPAS.com - Tepuk tangan membahana tatkala Direktur Utama Lion Air Rusdi Kirana menuruni tangga pesawat di apron Bandar Udara Blagnac Toulouse, Perancis, Senin (18/3/2013). Sejumlah 320 karyawan Airbus berdiri menyambut di samping pesawat Airbus A320 berlogo Lion Air. Di badan pesawatnya bertuliskan ”thankyou!”.

Seremoni sore itu kian meriah sewaktu CEO Airbus Fabrice Brégier merangkul Rusdi, lantas berfoto bersama di depan pesawat. Logo ”Lion Air Thankyou” di pesawat itu sengaja diciptakan untuk menyambut kedatangan direksi Lion Air di markas Airbus di Toulouse.

Hari itu fenomenal dalam sejarah Airbus A320, yang pada 22 Maret 2013 merayakan ulang tahun ke-25. Sebanyak 234 pesawat Airbus A320 dan A321 dipesan oleh Lion Air, dengan nilai kontrak 24 miliar dollar AS atau sekitar Rp 233 triliun.

Penandatanganan jual beli dilakukan di Istana Kepresidenan Perancis, The Elysee Palace, di Paris, disaksikan Presiden Perancis François Hollande. Dalam pidato yang cukup panjang, Hollande menyampaikan terima kasih dan penghargaan. Kontrak pemesanan pesawat yang terbesar dalam sejarah penerbangan sipil di Perancis itu akan menyerap 5.000 tenaga kerja dalam kurun 10 tahun ke depan.

Airbus merupakan industri pesawat milik konsorsium negara Eropa yang bermarkas di Toulouse. Airbus menggabungkan komponen yang dipasok dari beberapa negara di Eropa. ”Kerja sama ini kebanggaan, tidak hanya bagi Perancis, tetapi juga Eropa,” ujar Hollande.

Lion Air menjadi klien baru Airbus setelah selama ini menggunakan Boeing, pesaing utama Airbus asal Amerika Serikat. Kontrak pembelian pesawat Airbus yang akan tuntas dipasok tahun 2026 itu hampir seluruhnya menggunakan pinjaman luar negeri, yakni minimal 85 persen dari lembaga kredit ekspor (ECA) di Jerman, Perancis, dan Inggris, dan sisanya sindikasi.

”Hampir tidak ada modal dari Lion Air. Bisnis ini modalnya kepercayaan, mereka melihat track record kita,” ujar Rusdi.

Pembelian pesawat dalam jumlah besar itu diyakini akan memperkuat kiprah Lion Air dalam ekspansi bisnis di Asia Pasifik. Seluruh pinjaman untuk pembelian pesawat Airbus itu ditargetkan lunas dalam kurun 10-12 tahun mendatang.

”Kita bicara teknologi yang sekarang, perawatan pesawat lebih murah, bahan bakar lebih efisien, dan pasar juga lebih bagus,” ujar Rusdi.

Lion Air sebelumnya juga mengejutkan. November 2011, maskapai dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia itu membeli 230 pesawat Boeing 737 berbagai seri senilai 21,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 195 triliun. Penandatanganan dilakukan Rusdi Kirana dan CEO Boeing Jim Albaugh di Nusa Dua, Bali, disaksikan Presiden AS Barack Obama.

Lion Air milik Rusdi Kirana dan kakaknya, Kusnan Kirana, sejak 2000 hingga kini telah memesan 727 pesawat. Sudah 100 pesawat Lion Air yang beroperasi. Lion Air berniat memiliki 1.000 pesawat tahun 2027.

Tumbuh tinggi

Ekspansi Lion Air ini, ujar Rusdi, karena harus merespons tingginya pertumbuhan pasar penerbangan di Asia Pasifik. Apalagi, tahun 2015 kebijakan ”open sky” diterapkan di ASEAN, yang memungkinkan konsumen punya banyak pilihan penerbangan. Pasar domestik dengan penduduk 245 juta orang juga akan terus digenjot.

Pertumbuhan pasar di Asia Pasifik yang sangat tinggi diungkapkan oleh Chief Operating Officer Customer Airbus John Leahy. Jika pertumbuhan pasar penerbangan di dunia mencapai dua kali lipat dalam setiap kurun 15 tahun, pasar Asia Pasifik bisa tumbuh dua kali lipat dalam setiap kurun 10 tahun. Karakter ini dipicu oleh penerbangan berbiaya murah.

Airbus mencatat permintaan maskapai penerbangan di Asia Pasifik yang sangat besar, pada saat bersamaan, backlog (kekurangan) pemenuhan juga besar. Untuk jenis A320, misalnya, dari jumlah pesanan 9.390 unit, baru bisa terpenuhi 5.467 unit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

Travel Update
Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Travel Update
Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Travel Update
Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Travel Update
P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Travel Update
Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Jalan Jalan
5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

Jalan Jalan
25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

Hotel Story
Barang yang Paling Sering Ditinggal Wisatawan di Bandara, Apa Saja?

Barang yang Paling Sering Ditinggal Wisatawan di Bandara, Apa Saja?

Travel Tips
3 Syarat Wajib Ada di Destinasi MICE, Salah Satunya Venue

3 Syarat Wajib Ada di Destinasi MICE, Salah Satunya Venue

Travel Tips
5 Kolam Renang di Depok, Lengkap dengan Informasi Harga Tiket

5 Kolam Renang di Depok, Lengkap dengan Informasi Harga Tiket

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com