Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemunya Kuno dan Modern

Kompas.com - 09/05/2013, 09:13 WIB

Tidak jauh dari Asakusa, Shibuya dengan maskot Hachiko—pernah difilmkan dengan judul Hachiko Monogatari tahun 1987—saat ini semakin banyak dikunjungi setelah Richard Gere dan Joan Allen membintangi film Hachiko: A Dog’s Story yang disutradarai Lasse Hallstrom tiga tahun lalu. Ratusan pengunjung, umumnya remaja Jepang yang antre berpose dengan Hachiko, merupakan pemandangan rutin setiap hari.

Shibuya dikemas sebagai paduan obyek pariwisata, perkantoran dan toko-toko perbelanjaan bermerek. Jangan heran, berdiri di perempatan menunggu hijaunya lampu lalu lintas, kita menyaksikan laron manusia berderet-deret yang tidak saling peduli. Mereka amat menghargai hak individualitas setiap orang. Foto bersama patung Hachiko pun dipakai sebagai selingan menunggu lampu merah berubah warna.

Paduan modernitas dan kekunoan Jepang lebih lengkap lagi diwujudkan di Nikko, obyek pariwisata di ketinggian 634 meter di atas permukaan laut—setinggi Menara Tokyo yang belum lama ini diresmikan—terpadu antara bangunan kuil arsitektur lama dan taman tropis. Nikko yang masuk dalam wilayah Prefektur Tochigi ini relatif jauh dari Chiba—empat jam perjalanan darat lewat tol—saat ini paling banyak dikunjungi wisatawan.

Tidak hanya sebagai salah satu warisan budaya dunia sesuai pengakuan UNESCO, tetapi juga di sini terdapat mausoleum Shogun Ieyasu Tokugawa, pendiri Dinasti Tokugawa. Kuil yang dibangun abad ke-16 dan direkonstruksi beberapa kali itu sekaligus menjadi pintu gerbang taman nasional, Nikko National Park, taman nasional obyek pariwisata pegunungan dengan danau di musim dingin bersalju.

Mengunjungi kelima obyek pariwisata dengan basecamp kota Chiba, barulah sebagian kecil dari Jepang. Mengunjungi kelimanya berarti decak kagum keberhasilan Jepang memadukan masa lalu sebagai warisan yang perlu dilestarikan dan dipadukan dengan derapnya pembangunan fisik dan budaya modern. Jepang, yang wilayah geografisnya di pusaran ”genting bencana”, berhasil menempatkan diri sebagai senantiasa berjaga. (St Sularto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com