Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Rusia dari Tatarstan

Kompas.com - 09/06/2013, 15:03 WIB

Memasuki areal Kremlin Kazan, Anda disambut menara Spasskaya yang dibangun pada abad ke-16. Pada era kekuasaan Joseph Stalin (1922-1952) menara ini pernah dirusak. Ada pula menara Syuyumbika, ratu yang melegenda. Dikisahkan Syuyumbika bunuh diri dari atas menara karena tak ingin menikah dengan penguasa Rusia, Tsar Ivan IV (1533-1584).

Pengaruh Asia

Di Bolgar, sekitar 180 km dari Kazan, terdapat situs kerajaan Volga Bolgar, cikal bakal Tatarstan. Warga negeri ini menjadi Muslim setelah kedatangan utusan dari Baghdad pada 922. Selain masjid, taman, kolam, ada pula museum yang berisi gambaran kehidupan warga Volga Bolgar, termasuk hasil kebudayaan mereka.

Selain Timur Tengah, pengaruh Mongolia di Bolgar antara lain terlihat dari kerah baju tinggi yang dipakai pasukannya. Dikisahkan pasukan Genghis Khan dari Mongolia menduduki kawasan ini sekitar tahun 1223. Pengaruh Mongolia lebih nyata di Tatar Kalyapush, tujuan wisata lainnya, lewat bangunan dengan atap menyerupai tenda besar.

Tujuan wisata kami berikutnya adalah Pulau Sviyazhsk, yang menurut Arthur, pemandu kami, dibangun sekitar 400 tahun lalu. Di sini tinggal sekitar 270 warga yang umumnya bekerja demi kelestarian Sviyazhsk. Pada hari biasa sekitar 200 turis yang datang, tetapi pada akhir pekan mencapai 1.000 orang.

”Daya tampungnya sekitar 2.000 orang, memang kami batasi agar tak merusak lingkungan,” ujar Arthur. Kawasan ini semula pangkalan militer dan pernah tertutup hutan. Sviyazhsk lalu berfungsi sebagai pusat pengembangan Kristen. Pada masa Uni Soviet bangunan di sini berfungsi sebagai penjara.

Pasca-Uni Soviet

Peninggalan era Uni Soviet terasa di Kazan. Sebagian bangunannya berbentuk ”kotak” minimalis berwarna keabu-abuan seakan seragam. Sebagian bangunan itu kini berubah fungsi, seperti sekolah militer menjadi museum lukisan. Bangunan di Pulau Sviyazhsk yang semula penjara berubah menjadi tempat tujuan wisata, seperti museum, restoran, dan hotel.

Rumah-rumah warga di pinggir Kazan pun terkesan seragam. Bagian depan rumah dihiasi tak lebih dari tiga jendela dan di jendela kaca itu diletakkan pot bunga. Belakangan kompleks perumahan baru dengan arsitektur yang beragam muncul.

”Banyak perubahan setelah era Uni Soviet (1991). Banyak perusahaan swasta. Warga juga bisa menukar uang (asing ke rubel dan sebaliknya) kapan saja, tak ada larangan. Kepemilikan mobil tak terbatas,” kata Katia. Di Kazan beraneka merek mobil berlalu lalang, seperti Lada buatan Rusia, Nissan, Toyota, serta KIA.

Sebanyak 43 perguruan tinggi pun terbuka untuk mahasiswa asing. ”Mereka datang dari Eropa dan Asia karena budaya yang sama. Kazan memang perpaduan antara Eropa dan Asia,” kata Katia.

Serupa dengan Moskwa, misalnya, di Kazan banyak terdapat patung yang tersebar di banyak tempat, mulai dari patung pria-wanita pembawa air sampai mereka yang dianggap menjadi tokoh. Ada patung Lenin muda di depan salah satu universitas, patung Gabdulla Tukay, penulis puisi dalam bahasa Tatar, dan patung Feodor Chaliapin, penyanyi opera, di jalan Baumana, salah satu pusat perbelanjaan di Kazan.

Kazan terus berbenah. Selain bandara yang diperluas, berbagai fasilitas olahraga pun dibangun. Di beberapa jalan dan fasilitas umum tak hanya menampilkan tulisan berbahasa Rusia dan Tatar, tetapi juga bahasa Inggris. Hal itu seakan menunjukkan bukti, inilah Rusia yang mulai terbuka....(CHRIS PUDJIASTUTI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com