Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga Pagi-Sore dan Tongkat Bung Karno

Kompas.com - 13/06/2013, 10:17 WIB

Jawaban saya membuat orangtua itu merasa ”cocok” dan berhamburlah celotehnya. ”Nanti malam masih tinggal di Ende atau tidak? Jangan pulang dulu. Nanti malam saya ajak ketemu Bung Karno di sini kalau Bapak mau,” kata bapak tua itu tanpa ragu sedikit pun.

”Wah, menarik sekali. Masak sih ketemu Bung Karno di sini?” kata saya mengejar buntut cerita.

”Ooo, Bapak tidak tahu. Sering kali saya jumpa Bung Karno di sini. Maka, kalau Bapak belum pulang nanti malam, saya tunggu di sini di bawah pohon sukun, jumpa Bung Karno,” kata bapak tua itu tanpa memaksa.

Senja sudah gelap. Dan pilihan mengakhiri pertemuan yang mendebarkan itu harus segera saya ambil. ”Aduh, Bapak, terima kasih sekali Bapak menawari saya ke sini. Tapi saya harus melanjutkan jalan dengan rombongan saya. Saya mohon diri,” kata saya. Orang tua itu mengiyakan dan menyalami saya yang meninggalkan lapangan yang sunyi itu sambil menenteng selembar daun sukun.

Di rumah, istri dan anak saya bertanya tentang selembar daun sukun yang kini kering itu. Saya ceritakan lagi panjang lebar bahwa warga Ende di Pulau Flores punya memori indah dengan Bung Karno, antara lain lewat Pancasila dan pohon sukun. Saat dibuang di Ende, Bung Karno juga menjadi kawan anak-anak muda. Anak-anak sekolah diajarinya bermain sandiwara dan sejumlah naskah sandiwara Bung Karno dipentaskan pula di sebuah gedung sekolah di Ende.

Kian bangkrutnya wacana kebangsaan saat ini hanya sebagian kecil dari sejumlah besar masalah nasionalisme Indonesia yang saat ini benar-benar berada di ambang tapal batas. Berbagai konflik etnis, konflik politik terkait pelaksanaan pemilihan kepala daerah, konflik hak atas tanah ulayat, konflik perburuhan, konflik antaragama, dan berbagai masalah kemiskinan dan kemunduran bangsa Indonesia tak bisa lagi ditunda penanganannya. Jangan lagi dibelokkan hanya karena kepentingan politik praktis jangka pendek.

Bagi penduduk perbatasan Entikong di Kalimantan Barat, atau Temajuk di Kalimantan Timur, atau di Belu, Kabupaten Belu, perbatasan Timor Leste, dan lain-lain, nasionalisme dan kecintaan sebagian orang di sana kepada negara dan bangsa sudah merosot sebatas soal mengisi perut. Kartu tanda penduduk (KTP) dan paspor saja terbukti tidak memengaruhi tenaga kerja Indonesia yang terus berbondong menyusup secara ilegal ke Malaysia dan negeri lain untuk menyambung hidup. Bukan lagi ”sekadar” mencari penghidupan, tetapi justru hanya itu yang bisa mereka lakukan.

Renungan tentang tongkat Bung Karno dan pohon sukun dari Ende di awal tulisan ini dimaksudkan untuk mencatat kembali, bagaimana dasar negara Pancasila dan negara-bangsa ini susah payah dibangun dan didirikan. Di sisi lain, semoga Ende di Pulau Flores itu, sebagaimana wilayah-wilayah lain di luar Jawa yang ”kerlap-kerlip” saking jauhnya, tetap menjadi perhatian dan agenda penyejahteraan masyarakatnya oleh pemerintah pusat yang lagi berkuasa ataupun para pemimpin berikutnya negeri ini. (Hariadi Saptono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com