Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/06/2013, 15:10 WIB
EditorI Made Asdhiana
DENPASAR, KOMPAS.com - Areal seluas empat hektare itu dikelilingi kolam besar, dengan pertamanan tertata apik, warisan Kerajaan Mengwi yang kini masuk wilayah Kabupaten Badung, Bali, pernah mengalami kejayaan pada abad XVII silam.

Kolam besar yang "dihuni" berbagai jenis ikan itu, pinggirannya tertata apik, ditanami aneka jenis bunga-bungaan seperti teratai, kamboja, cempaka dan kenanga, bahkan belakangan kembali ditata oleh Pemkab Badung.

"Penataannya dilakukan secara menyeluruh, termasuk halaman yang cukup luas peruntukannya sebagai tempat parkir maupun menampung para pedagang cindera mata," tutur Bupati Badung, Anak Agung Gede Agung.

Pemerintah Kabupaten Badung, Bali melakukan penataan untuk mempercantik kawasan Taman Ayun, Mengwi yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia (WBD) dengan dana sebesar Rp 8,4 miliar.

Bupati Anak Agung Gede Agung yang juga penglingsir (pewaris kerajaan Mengwi) menyempatkan diri menemui para pedagang di sekitar kawasan tempat suci sekaligus obyek wisata sehubungan harus dipindahkan agar penataan fisik segera bisa dilakukan.

Selama proses pengerjaan penataan kawasan Taman Ayun, para pedagang cindera mata untuk sementara dipindahkan ke sebelah selatan dari lokasi pedagang sekarang. "Kami tegaskan tidak ada penggusuran pedagang, cuma menggeser untuk mendapat tempat yang lebih layak bagi pedagang," ujar Gde Agung.

Ia mengadakan dialog dengan para pedagang sekaligus melaksanakan upacara "mendem dasar" yakni memulainya pelaksanaan penataan, sebagai upaya mempercantik kawasan Taman Ayun.

Oleh sebab itu sejumlah warung untuk pedagang digeser sedikit ke sebelah selatan dari warung yang ada sekarang, tepatnya di tanah milik Pemkab Badung. Warung dibangun dalam bentuk los, letaknya pun tidak terlalu di bawah sehingga memudahkan  para sopir, pramuwisata dan wisatawan untuk berbelanja.

Pemkab Badung juga menyediakan dana sebesar Rp 2 miliar untuk membangun tempat berjualan para pedagang serta pembuatan jalan dengan tetap menekankan kelestarian lingkungan.

Penataan kawasan Pura Taman Ayun secara menyeluruh itu bertujuan untuk menjadikan kawasan suci itu sebagai salah satu warisan budaya dunia agar tetap bersih, asri, aman serta tidak "leteh" secara skala maupun niskala.

Selain itu diharapkan tidak terulang kembali musibah tanah longsor seperti yang pernah terjadi tahun 2012 yang merenggut seorang korban jiwa. "Ini merupakan program dari Pemkab Badung sekaligus dari Puri Ageng Mengwi sehingga areal pura Taman Ayun menjadi bersih, aman dan nyaman," ujar Gde Agung.

Upaya mempercantik kawasan itu juga dibangun dua pintu gerbang (gelung kori) di sebelah barat tepatnya di catus pata Mengwi dan di timur Desa Gulingan serta pembangunan candi bentar di jalan menuju Pura Taman Sari dan di Banjar Pande yang seluruhnya diharapkan rampung akhir tahun 2013.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Turis Asing Berulah Lagi di Bali, Menparekraf Imbau Pengawasan Semua Pihak

Turis Asing Berulah Lagi di Bali, Menparekraf Imbau Pengawasan Semua Pihak

Travel Update
Kursi KA Ekonomi Masih Tegak per Akhir Mei 2023, Kapan Kursi Baru Dipakai?

Kursi KA Ekonomi Masih Tegak per Akhir Mei 2023, Kapan Kursi Baru Dipakai?

Travel Update
Jelang Libur Long Weekend, Tiket Kereta Api Mulai Banyak Dipesan

Jelang Libur Long Weekend, Tiket Kereta Api Mulai Banyak Dipesan

Travel Update
[POPULER TRAVEL] Masa Berlaku Paspor 6 bulan | Big Bad Wolf 2023

[POPULER TRAVEL] Masa Berlaku Paspor 6 bulan | Big Bad Wolf 2023

Travel Update
Krakatau Park, Taman Hiburan Baru di Lampung Lengkap Dengan 21 Wahana

Krakatau Park, Taman Hiburan Baru di Lampung Lengkap Dengan 21 Wahana

Jalan Jalan
Naik KRL ke ICE BSD Bisa Lanjut Shuttle Bus Gratis, Catat Langkahnya

Naik KRL ke ICE BSD Bisa Lanjut Shuttle Bus Gratis, Catat Langkahnya

Travel Tips
Panduan Lengkap ke Museum Multatuli di Rangkasbitung

Panduan Lengkap ke Museum Multatuli di Rangkasbitung

Travel Tips
Desa Wisata Hargotirto, Punya Spot Terbaik Lihat Perbukitan Menoreh

Desa Wisata Hargotirto, Punya Spot Terbaik Lihat Perbukitan Menoreh

Jalan Jalan
Kampoeng Ketandan Yogyakarta Jadi Bagian dari Wisata Jalan Kaki

Kampoeng Ketandan Yogyakarta Jadi Bagian dari Wisata Jalan Kaki

Jalan Jalan
Cara ke Animalium BRIN Naik Kereta dan Kendaraan Pribadi

Cara ke Animalium BRIN Naik Kereta dan Kendaraan Pribadi

Travel Tips
Maskapai Vietjet Air Buka Penerbangan ke Jakarta Mulai 5 Agustus 2023

Maskapai Vietjet Air Buka Penerbangan ke Jakarta Mulai 5 Agustus 2023

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke Big Bad Wolf, Bawa Kantong Sendiri

5 Tips Berkunjung ke Big Bad Wolf, Bawa Kantong Sendiri

Travel Tips
10 Tempat Liburan di Lembang Ramah Anak, Bisa Main Sambil Belajar

10 Tempat Liburan di Lembang Ramah Anak, Bisa Main Sambil Belajar

Jalan Jalan
Perpustakaan Unik di Tangerang OMAH Library, Banyak Dikunjungi Tamu Asing

Perpustakaan Unik di Tangerang OMAH Library, Banyak Dikunjungi Tamu Asing

Jalan Jalan
Museum Multatuli Rangkasbitung, Museum Anti Kolonialisme Pertama di Indonesia

Museum Multatuli Rangkasbitung, Museum Anti Kolonialisme Pertama di Indonesia

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+