Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/06/2013, 11:43 WIB
EditorI Made Asdhiana
GANG-gang sempit di kawasan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat, bagai labirin tak bertepi. Namun, di gang yang remang-remang itu justru surga makanan Tionghoa berada. Di sana kita bisa mengunyah cerita tentang gelombang imigran orang China ke Batavia.

Nama kudapan itu rujak shanghai. Namun, percayalah, menu itu tidak akan Anda temukan di kota Shanghai, China. ”Ini resep karangan ibu saya. Bisa-bisa ibu saya saja,” ujar Ahung (59), generasi kedua penerus kedua Rujak Shanghai Stand 68 yang sudah ada sejak tahun 1950 di kawasan Pancoran, Glodok.

Lantas, dari mana nama ”shanghai” berasal? Ahung menceritakan, dulu ibunya berjualan rujak di dekat Bioskop Shanghai. Para pelanggannya kemudian menamai rujak buatan ibunya dengan nama rujak shanghai. Bioskop Shanghai sudah lenyap sejak tahun 1960-an, tetapi kata shanghai tetap melekat di rujak buatan perempuan asal Gonghu (Kanton) itu.

Kami bertandang ke kedai tempat Ahung berjualan rujak shanghai pertengahan Juni lalu. Ia memotong juhi (sotong), ubur-ubur kering, kangkung, dan lobak yang telah diseduh. Bahan-bahan itu disusun di piring lantas disiram dengan saus sagu berwarna merah jambu.

Kemudian Ahung menaburkan kacang tanah yang digerus kasar. Tekstur juhi kering yang telah diseduh itu mirip kikil sapi dalam versi lebih lembut. Rasanya netral berpadu dengan kuah rujak yang ramai. Ada aroma bawang putih yang kuat, saus tomat yang asam-manis, kacang yang gurih, dan sambal cabai yang pedas.

Secara keseluruhan, rujak shanghai mirip kombinasi salad khas Tiongkok dengan sotong dingin dan ”rujak kangkung” bercitarasa Jawa. Satu porsi rujak yang menantang itu dihargai Rp 25.000.

Selain rujak shanghai, kawasan Glodok menyimpan segudang menu peranakan lain. Kadang lokasi warungnya tersembunyi di gang-gang tersempit, seperti sebuah warung asinan tak bernama di Gang Kecap di belakang Toko Tian Liong di Jalan Pancoran.

Warung yang sudah puluhan tahun beroperasi itu menyajikan asinan sayur berbumbu saus kacang tanah. Sekilas bentuknya mirip dengan asinan betawi yang bersayur sawi asin, wortel, taoge, kubis, tahu, lokio, dan kerupuk merah atau kerupuk mi. Hanya saja, kuah asinan di Gang Kecap itu beraroma bawang putih lebih kuat.

Aneka masakan peranakan juga bisa kita temukan di Gang Gloria. Baru masuk ke mulut gang, aneka bau makanan yang lezat langsung menyergap. Di sana ada penjual soto mi, siomay, bakpao, nasi tim ayam, bebek panggang, lumpia, dan sejumlah menu berbahan dasar daging babi yang cenderung bercitarasa totok, seperti sekba dan bebek tim. Meski namanya bebek, entah mengapa, bahannya terbuat dari jeroan babi dan sawi asin.

Tian Li Tong (69), sesepuh di komunitas pedagang Kota Tua di Pancoran, Glodok, mengatakan, kawasan itu seperti ”arena pertempuran” makanan Tionghoa totok dan makanan babah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Animalium BRIN Cibinong, Belajar Seputar Hewan Saat Libur Sekolah

Animalium BRIN Cibinong, Belajar Seputar Hewan Saat Libur Sekolah

Jalan Jalan
5 Tips Pilih Hotel untuk Liburan Sekolah, Pilih yang Ramah Anak

5 Tips Pilih Hotel untuk Liburan Sekolah, Pilih yang Ramah Anak

Travel Tips
Dukung Waisak 2023, Batik Air Sediakan 63.360 Kursi Menuju Yogya dan Solo

Dukung Waisak 2023, Batik Air Sediakan 63.360 Kursi Menuju Yogya dan Solo

Travel Update
Lokasi Ndalem Poenakawan di Yogyakarta, Tempat Pameran Keris Era Majapahit dan Mataram Islam

Lokasi Ndalem Poenakawan di Yogyakarta, Tempat Pameran Keris Era Majapahit dan Mataram Islam

Travel Tips
7 Penginapan Murah Dekat Candi Borobudur, Rp 100.000-an Per Malam 

7 Penginapan Murah Dekat Candi Borobudur, Rp 100.000-an Per Malam 

Hotel Story
Pengalaman Berburu Buku Murah di Big Bad Wolf 2023, Buku Impor Tak Banyak

Pengalaman Berburu Buku Murah di Big Bad Wolf 2023, Buku Impor Tak Banyak

Jalan Jalan
Rute ke Monumen Gempa Yogya di Bantul, Searah ke Pantai Parangtritis

Rute ke Monumen Gempa Yogya di Bantul, Searah ke Pantai Parangtritis

Travel Tips
Monumen Gempa di Bantul, Pusat Gempa Yogya 17 Tahun Lalu

Monumen Gempa di Bantul, Pusat Gempa Yogya 17 Tahun Lalu

Jalan Jalan
Jadwal Terbaru KA Bandara Soekarno-Hatta per 1 Juni 2023

Jadwal Terbaru KA Bandara Soekarno-Hatta per 1 Juni 2023

Travel Update
Harga Tiket Masuk Farmhouse Lembang Terbaru, Jam Buka, dan Aktivitas 

Harga Tiket Masuk Farmhouse Lembang Terbaru, Jam Buka, dan Aktivitas 

Travel Update
Sambut Waisak 2023, Lion Air Sediakan 139.320 Kursi via Yogya dan Solo

Sambut Waisak 2023, Lion Air Sediakan 139.320 Kursi via Yogya dan Solo

Travel Update
5 Kuliner Asli Kota Yogyakarta Ditetapkan Warisan Budaya Tak Benda

5 Kuliner Asli Kota Yogyakarta Ditetapkan Warisan Budaya Tak Benda

Travel Update
Ada Pameran Keris Era Majapahit dan Keraton Mataram di Yogyakarta

Ada Pameran Keris Era Majapahit dan Keraton Mataram di Yogyakarta

Travel Update
10 Tempat Wisata Cilegon yang Hits, Cocok buat Liburan

10 Tempat Wisata Cilegon yang Hits, Cocok buat Liburan

Jalan Jalan
Asyiknya Berburu Buku Murah di Big Bad Wolf 2023

Asyiknya Berburu Buku Murah di Big Bad Wolf 2023

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+