Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/07/2013, 16:30 WIB
EditorI Made Asdhiana
DENPASAR, KOMPAS.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali menolak rencana empat investor mereklamasi Teluk Benoa, Kabupaten Badung, untuk membangun kawasan pariwisata terpadu.

"Bali kan terkenal dengan pariwisata budaya, seharusnya budaya itulah yang ditingkatkan kualitasnya. Kalau wisata yang sifatnya artifisial, tentu kami tidak setuju," kata Ketua DPD PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati di Denpasar, Jumat (5/7/2013).

Menurut Sukawati, ketika wisatawan yang datang tidak melihat budaya, maka masyarakat Bali hanya akan menjadi penonton dari pembangunan pariwisata.

"Di Bali budaya yang menjadi daya tariknya, kenapa tidak pernah sadar budaya kita ini sehingga bisa meningkatkan pendapatan. Kapan masyarakat akan menjadi subyek dalam pembangunan pariwisata, manakala dia tidak mengerti dengan kebijakan pariwisata?" katanya.

Mantan Bupati Gianyar itu berpendapat kalau mau mengembangkan kawasan wisata, masih berpeluang di kabupaten lain di luar kawasan selatan Bali seperti di Bangli dan Karangasem.

"Saat ini saja tingkat kesejahteraan masyarakat luar biasa kesenjangannya. Di satu sisi ada daerah yang terus meningkat PAD-nya, namun di daerah lain tidak. Kondisi ini rawan memicu terjadinya gejolak sosial," ujarnya.

Di sisi lain, pihaknya tidak menyetujui upaya reklamasi itu karena otomatis akan semakin menyulitkan persaingan di antara para pemilik hotel yang tergabung dalam PHRI.

"Ketika ada hal-hal baru yang menyebabkan makin sulitnya anggota kami untuk bersaing, tentu saya sebagai induk organisasi mereka tidak setuju," ujarnya.

Hal senada disampaikan Sekretaris PHRI Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana. Menurut dia, Bali tidak memerlukan wisata artifisial atau buatan, tetapi yang lebih penting pengembangan pariwisata budaya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali, Ketut Ardana mengatakan sebaiknya masyarakat menjaga dengan baik apa yang sudah diberikan Tuhan pada Bali.

"Kita di Bali sudah diberikan pulau kecil yang sebegitu ukurannya, kalau mau nambah-nambah lagi itu namanya 'loba' (rakus)," ucap Ardana.

Pemprov Bali saat ini masih mengkaji prastudi kelayakan dari empat investor yang akan mereklamasi Teluk Benoa, yakni PT Tirta Wahana Bali Internasional, PT Bangun Segitiga Emas, PT Wijaya Property, dan PT Garuda Jaya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Surakarta dan Depok, Wakil Indonesia di Jejaring Kota Kreatif UNESCO

Surakarta dan Depok, Wakil Indonesia di Jejaring Kota Kreatif UNESCO

Travel Update
10 Tips untuk Perempuan Pendaki Pemula, Mulai dari Medan yang Ringan

10 Tips untuk Perempuan Pendaki Pemula, Mulai dari Medan yang Ringan

Travel Tips
Arca Ganesha yang Hilang di Puncak Gunung Bromo Sudah Diganti Baru

Arca Ganesha yang Hilang di Puncak Gunung Bromo Sudah Diganti Baru

Travel Update
Harga Tiket Terbaru Pendakian Gunung Prau via Dieng Tahun 2023

Harga Tiket Terbaru Pendakian Gunung Prau via Dieng Tahun 2023

Travel Tips
Pengelolaan Candi Borobudur Akan Akomodasi Fungsi Religi dan Wisata

Pengelolaan Candi Borobudur Akan Akomodasi Fungsi Religi dan Wisata

Travel Update
Rute ke Pantai Sadeng dari Wonogiri, Jalannya Sudah Berbeda Jauh

Rute ke Pantai Sadeng dari Wonogiri, Jalannya Sudah Berbeda Jauh

Travel Tips
Jalan-jalan di Kota Solo, Kini Bisa Naik Becak Wisata

Jalan-jalan di Kota Solo, Kini Bisa Naik Becak Wisata

Hotel Story
Daftar 20 Destinasi Wisata Halal Terbaik di Dunia 2023, Ada Indonesia

Daftar 20 Destinasi Wisata Halal Terbaik di Dunia 2023, Ada Indonesia

Travel Update
Pantai Sadeng Gunungkidul yang Unik, Berada di Muara Bengawan Solo Purba

Pantai Sadeng Gunungkidul yang Unik, Berada di Muara Bengawan Solo Purba

Jalan Jalan
Sering Dianggap Lemah, Perempuan Ternyata Tak Kalah Jago dalam Pendakian

Sering Dianggap Lemah, Perempuan Ternyata Tak Kalah Jago dalam Pendakian

Travel Update
Cara ke GBK Naik Bus Transjakarta, Bisa dari Arah Tangerang

Cara ke GBK Naik Bus Transjakarta, Bisa dari Arah Tangerang

Travel Tips
Sandiaga Ajak Wisatawan Berkunjung ke Gunungkidul yang Kaya Keindahan Alam

Sandiaga Ajak Wisatawan Berkunjung ke Gunungkidul yang Kaya Keindahan Alam

Travel Update
10 Tempat Wisata Dekat GBK, Ada yang Tinggal Jalan Kaki

10 Tempat Wisata Dekat GBK, Ada yang Tinggal Jalan Kaki

Jalan Jalan
Pengalaman Ikut Menerbangkan Lampion Waisak di Candi Borobudur

Pengalaman Ikut Menerbangkan Lampion Waisak di Candi Borobudur

Jalan Jalan
AirAsia Terbang dari Jakarta ke Perth, Harga Tiket mulai Rp 1,3 Juta

AirAsia Terbang dari Jakarta ke Perth, Harga Tiket mulai Rp 1,3 Juta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+