Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantai Nerewatutena, Pesona Terlupakan

Kompas.com - 06/08/2013, 16:41 WIB

”Pantai wisata ini menjadi aset Desa Bedalewun. Karena itu, kami bertanggung jawab, termasuk keamanan dan keindahan pantai. Orang yang mabuk miras, kami keluarkan dari lokasi pantai karena bakal merusak semua fasilitas pantai yang ada,” kata Karolus.

Setiap akhir (tutup) tahun grup musik Fajar Band dari Adonara menggelar konser di pantai itu, diikuti sekitar 2.000 pengunjung. Saat itu, pendapatan dari hasil kunjungan (penjualan karcis) Rp 2 juta. Karcis dikeluarkan desa dan dimanfaatkan untuk kepentingan desa.

Uang hasil kunjungan wisatawan lokal digunakan untuk belanja semen guna pembangunan ruas jalan itu. Mereka masih butuh dana sekitar Rp 20 juta untuk membeli semen dan pasir untuk mengecor 2 kilometer jalan.

Pembangunan jalan itu ditargetkan selesai akhir tahun ini. Setelah itu, mereka akan merehabilitasi pondok-pondok di bibir pantai yang sudah mulai rusak diterpa angin kencang dari laut.

”Pekerjaan masih banyak. Setelah pondok, kami akan bangun sarana MCK (mandi, cuci, kakus). Selama ini, pengunjung selalu kesulitan MCK. Karena setelah mandi di laut, orang butuh air tawar untuk membersihkan badan dari air asin dan kebutuhan toilet. Setelah itu dibangun pos jaga dan rumah penginapan sederhana berbahan bangunan lokal,” kata Karolus.

Ny Tien Lakan, warga Dusun I, Desa Bedalewun, yang ikut dalam kegiatan itu, mengatakan, Pantai Nerewatutena sangat menarik minat wisatawan lokal. Hampir setiap hari selalu ada pengunjung.

Terkadang pengunjung bermalam di pantai itu. Mereka ingin mencari kedamaian dan ketenangan. Namun, fasilitas pendukung, seperti penginapan dan sarana MCK, belum ada.

Turis asing belum pernah mengunjungi pantai itu karena promosi kurang, bahkan tidak ada. Turis asing bisa menginap di sejumlah penginapan di Waiwerang, kota Kecamatan Adonara Timur, sekitar 7 kilometer dari Pantai Watutena.

Ia menegaskan, kawasan pantai itu aman. Kekacauan dan perang yang terjadi akibat perebutan batas tanah desa jauh dari pantai itu. (Kornelis Kewa Ama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com