Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merancang Laba dari Trip Para "Backpacker"

Kompas.com - 13/08/2013, 10:36 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan-jalan ala backpacker kian digandrungi. Namun, kerap kali calon pelancong kesulitan merencanakan perjalanan mereka, karena tempat yang dituju masih terbilang awam. Peluang inilah yang dilirik sejumlah pebisnis kreatif sehingga lahirlah trip organizer berkonsep backpacker.

Meskipun menggunakan jasa perencana perjalanan, namun tidak meninggalkan konsep awal backpacker, yaitu bertualang mengeksplor suatu wilayah, serta menggunakan biaya relatif murah.

Salah satu yang menjajal usaha ini adalah Alvan Prihandijaya di Jakarta. Pemilik usaha 100%Traveller ini menyebut, sesuai konsep utama backpacker, ia selalu berupaya menekan biaya pada setiap trip yang dirancang.

Menurutnya, ongkos jalan-jalan dapat ditekan dari biaya transportasi dan akomodasi. "Kami menyesuaikannya dengan memilih penginapan di homestay atau hostel (luar negeri), serta menggunakan low cost airlines," tutur pria kelahiran 35 tahun silam ini.

Makanya, Alvan bisa mematok biaya perjalanan relatif murah. Yang termurah ia tawarkan, yakni trip satu hari ke Kepulauan Seribu seharga Rp 100.000. Adapun, yang termahal atau trip spesial diadakan sekali dalam setahun ke Eropa. Biayanya sekitar Rp 15 juta. "Turis asing paling favorit trip ke Indonesia Timur," ujarnya.

KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA Becak wisata di Paris.
Dalam setiap trip, ia menetapkan kuota peserta berkisar 10 hingga 70 orang. Asal tahu saja, Alvan tertarik merintis trip ala backpacker karena memang sudah hobi jalan-jalan sejak kecil.

Ia pun melihat peluang besar di bisnis pariwisata ini, sehingga memutuskan menyulap hobinya itu menjadi sebuah pekerjaan. Alhasil, sejak 2009 berdirilah 100%Traveller, yang merancang trip berbiaya murah. "Sebenarnya saya lebih suka disebut low budget traveling daripada backpacker," ucapnya.

Selain promosi dari mulut ke mulut, nama 100%Traveller semakin dikenal karena Alvan rajin promosi lewat twitter dan website.

Pemain lain di bisnis trip ala backpacker adalah Suluh Pratitasari asal Yogyakarta. Bagi pemilik Matatours ini, konsep backpacker bukan semata-mata biaya murah, namun lebih menekankan pada aktivitas mengeksplor suatu tempat semaksimal mungkin. Inilah keunggulan konsep trip Matatours.

Perempuan yang akrab disapa Tita ini selalu mendampingi setiap trip yang diadakan Matatours. Meski begitu, ia membebaskan peserta tur untuk mengeksplorasi tempat wisata. Dengan demikian, setiap peserta punya kesempatan dan waktu yang cukup untuk memuaskan rasa ingin tahu di suatu tempat wisata.

BARRY KUSUMA Bersepeda di Bromo.
Misalnya, pada trip ke Eropa, peserta yang hobi seni bisa berkonsultasi pada Tita mengenai tempat-tempat kesenian yang layak dikunjungi. "Saya hanya berikan pengarahan petunjuk jalan dan transportasi yang perlu diketahui. Selanjutnya, mereka yang menjalani wisata sesuai keinginan mereka,” paparnya.

Trip yang diusung Tita terbilang istimewa, karena tidak melupakan konsep awal seorang backpacker. Tak heran, nama Matatours cukup populer, meski baru berdiri sejak 2012. Kini,  Tita mengorganisir puluhan perjalanan, baik di dalam negeri, seperti Bali dan Yogyakarta, hingga Bangkok, Nepal, dan Eropa. Tita bilang, Eropa menjadi destinasi favorit.

Jumlah peserta bervariasi, berkisar 8 - 30 orang. Biaya sekali trip beragam, mulai Rp 1,5 juta hingga Rp 30 juta. Perjalanan berlangsung selama 3 hari untuk wilayah Asia, dan 8 - 12 hari untuk kawasan Eropa.

Paham lokasi

Supaya peserta trip benar-benar bisa menikmati trip, maka seorang trip organizer harus paham betul lokasi yang dituju. Ini untuk menghindari peserta tersesat dan pemborosan waktu.

Makanya, Tita mengklaim, ia hanya merancang trip ke wilayah yang sudah pernah ia jalani. "Jadi, saya bisa berikan pengarahan yang tepat soal transportasi dan arah yang akan dijalani peserta trip," ungkapnya.

AYUB ARDIYONO Di dermaga, sebelum meninggalkan Pulau Kenawa, di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Seorang trip organizer lainnya, Dimas Agung mengamini hal ini. Menurutnya, tour guide ala backpacker jelas harus menguasai medan wisata yang ditawarkan. "Pemandu harus tahu letak titik-titik wisata.Lebih bagus lagi kalau sudah tau medannya seperti apa," beber pemilik Malang Holidays ini.

Pria yang berdomisili di Malang, Jawa Timur ini menjual paket trip ke Gunung Bromo selama dua hari satu malam. Ia mematok harga paket Rp 450.000 per orang. Saban bulan, ia bisa meraup omzet minimal Rp 18 juta. Bahkan, jika musim liburan, bisa mencapai Rp 68 juta sebulan. “Margin saya sekitar 5-20 persen,” ujar pria yang memulai bisnis trip backpacker sejak awal 2013 ini.

Sementara Alvan, bisa melakukan dua trip dalam sebulan, baik di dalam atau luar negeri. Omzetnya sekitar Rp 150 juta sebulan. Adapun, penghasilan Tita lebih menggiurkan. Tahun lalu, omzetnya mencapai Rp 1 miliar. Pada semester pertama tahun ini, pendapatan Matatours bahkan sudah mencapai Rp 1 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com