Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang Kantor, Langsung "Ngabur" ke Cirebon

Kompas.com - 30/08/2013, 10:57 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

KOMPAS.com - Cirebon dikenal kental dengan kota budaya dan sejarah. Pemerintahanan Kesultanan Cirebon yang masih berdiri hingga saat ini begitu termasyur hingga membuat orang-orang berdatangan untuk menilik sejarah peradabannya.

Sehingga tak jarang kemudian akhirnya banyak yang menjadikan Cirebon sebagai destinasi wisata sejarah. Bahkan belakangan, Cirebon juga dilirik sebagai salah satu pusat kegiatan bisnis dan konvensi. Maka hal tersebut berdampak pada makin berjamurnya pembangunan hotel berbintang di sana.

Cirebon tak memiliki bandar udara. Untuk Anda yang tinggal di wilayah Pulau Jawa, bisa menempuh jalur darat dengan menggunakan bis maupun kereta. Sementara bagi yang tinggal di Jakarta, bisa dibilang akses ke Cirebon sangat mudah.

Dengan menggunakan kereta dari Stasiun Gambir atau Stasiun Senen, dibutuhkan waktu tiga jam untuk menuju Cirebon. Sedangkan dengan menggunakan kendaraan seperti mobil dan bus, dibutuhkan waktu sekitar lima jam.

Begitu mudahnya akses menuju Cirebon, tak salah jika Anda menjadikan Cirebon sebagai tempat menghabiskan waktu liburan akhir pekan. Pilih jam pulang kantor pada Jumat sore sebagai waktu Anda "ngabur" ke Cirebon.

Tak perlu banyak membawa barang bawaan. Sebelum berangkat ke kantor, cukup siapkan tas ransel. Di dalamnya bisa Anda masukkan beberapa potong pakaian santai, obat-obatan, peralatan mandi dan sandal jepit untuk membuat nyaman saat berjalan-jalan.

Namun sebelumnya, disarankan Anda terlebih dahulu memesan tiket kereta atau travel ke Cirebon. Kalaupun tidak sempat, nekat saja. Siapa tahu Anda beruntung mendapatkan kursi kosong di kereta maupun di bus travel.

JUMAT MALAM. Jika Anda mengambil perjalanan kereta sore hari maka Anda akan sampai di Cirebon pada malam hari. Jangan langsung terburu-buru menuju tempat wisata. Rehatkan sejenak badan Anda dan nikmati kuliner Cirebon.

Nasi Jamblang dan empal gentong  menjadi kuliner yang paling banyak dicari saat berkunjung ke Cirebon. Di sekitar stasiun banyak ditemui pedagang kuliner nasi jamblang dan empal gentong.

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Warga menikmati menu di warung makan Nasi Jamblang Mas Toto di Jalan Gunung Sari, Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (5/7/2011). Makanan khas Cirebon ini berupa nasi yang disajikan menggunakan alas daun jati dan dimakan dengan pilihan aneka lauk.
Namun jika Anda ingin mencari warung nasi jamblang yang paling ternama di Cirebon, arahkan tujuan Anda ke Nasi Jamblang Mang Dul yang berada di Jalan Cipto Mangunkusumo atau Nasi Jamblang Ibu Nur di Jalan Cangkring.

Sedangkan untuk mencari warung empal gentong, bisa menjajal pada angkringan yang ada di sepanjang akses pantura yang melewati jalur Cirebon seperti Warung Empal Gentong Haji Suma di Raya Kemlaka, Plered.

Kenyang terisi dengan kuliner khas, saatnya mengistirahatkan badan untuk melakukan aktifitas wisata esok hari. Belokkan perjalanan Anda menuju hotel tempat menginap.

Sangat mudah menemukan tempat penginapan di Cirebon. Tinggal Anda pilih, mau penginapan kelas berbintang atau hanya yang menyediakan keperluan tidur saja.

Hotel-hotel yang dikelola oleh penduduk biasanya menawarkan harga murah. Namun jika Anda menginginkan kenyamanan, Anda harus merogoh kocek agak dalam untuk menginap di hotel berbintang.

Ada baiknya, disarankan sebelum Anda datang dan wisata di Cirebon Anda telah mempersiapkan tempat menginap. Lakukanlah pencarian melalui website tentang  hotel-hotel yang ada di sana. Lakukan pemesanan melalui telepon atau beberapa hotel telah dapat melakukan pemesanan secara daring (online).

SABTU. Bangunlah pagi-pagi untuk melakukan perjalanan Anda hari ini. Beberapa tempat wisata dan sejarah di kota ini siap disambangi. Gunakanlah pakaian yang nyaman digunakan di tubuh untuk dibawa berjalan-jalan. Tapi, ingat pula untuk berpakaian yang sopan karena kegiatan awal adalah Palace Hopping atau wisata dari keraton ke keraton.

Layaknya Yogjakarta, Cirebon memang ternama dengan pemerintahan keraton. Ada empat keraton yang berdiam di kota ini. Sebut saja Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan, dan Keraton Kaprabonan.

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Halaman Keraton Kasepuhan Cirebon, Rabu (6/7/2011). Keraton didirikan tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II yang merupakan cicit Sunan Gunung Jati. Di dalam keraton juga terdapat museum berisi benda pusaka, lukisan koleksi kerajaan serta kereta singa barong.
Jarak antar keraton memang tak terlalu dekat. Namun jangan khawatir, selagi "melompat" dari satu keraton ke keraton lainnya, liarkan pandangan Anda hingga menyapu ke seluruh sudut-sudut kota. Jangan lupa siapkan kamera di tangan, kalau-kalau Anda menemukan momen unik untuk langsung dipotret.

Nikmati keasrian kota Cirebon dan keramahan penduduk kota. Barang kali, selama perjalanan Anda akan bertemu dengan bangunan-bangunan kuno yang masih terjaga.

Usai jelajah keraton, masih sempat untuk mengunjungi Gua Sunyaragi. Konon, tempat ini dahulu adalah bekas pesanggrahan atau tempat peristirahatan para Sultan Cirebon.

Arsitektur dan bentuk-bentuk bangunan yang menarik dan unik dalam kompleks wisata Gua Sunyaragi sering dijadikan objek penelitian.

Cukupkan wisata sejarah dan budaya setelah mengunjungi Gua Sunyaragi. Mengingat perjalanan hari ini cukup panjang, perhatikan pula kebugaran tubuh Anda saat berada di kota lain.

Pulanglah ke penginapan dan membasuh diri. Jika masih punya tenaga untuk jalan-jalan, Anda bisa mencari kudapan pada pusat-pusat kuliner malam di kota.

Beberapa daerah di Cirebon penuh dengan para pedagang saat malam hari. Semisal di Jalan Kartini dan Jalan Siliwangi. Beberapa warung tenda dan kafe menawarkan kuliner unik. Begitupun sebagian besar pengunjung yang datang adalah anak muda.

MINGGU. Hari Minggu bisa saja Anda bangun agak siang mengingat pada hari sebelumnya Anda telah lelah dengan padatnya aktifitas mengunjungi tempat wisata. Namun ingat jangan terlalu siang karena masih banyak tempat di Cirebon yang patut dikunjungi.

Hari terakhir saatnya berburu oleh-oleh. Beberapa pusat oleh-oleh di Cirebon telah ternama. Misalnya saja Kawasan Kampung Trusmi yang terkenal dengan batik tulis. Ada dua toko Trusmi yang ada di kawasan ini. Keduanya sama saja karena merupakan satu pemilik. Jika beruntung, Anda bisa melihat langsung proses pembuatan batik.

KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA Model memeragakan busana batik koleksi Batik Trusmi di Taman Jayengrono, Surabaya, Minggu (20/1/2013). Peragaan busana dengan memanfaatkan ruang publik memberi kesempatan lebih banyak kepada khalayak ramai dari berbagai golongan untuk menikmati dan ikut serta berpartisipasi melestarikan batik.
Selain batik, beberapa kerajinan juga mulai naik daun sebagai oleh-oleh yang wajib dibawa sehabis pelesir di cirebon. Salah satunya kerajinan yang terbuat dari kerang. Kerajinan kerang bisa didatangi di galerinya yang bernama CV Multi Dimensi. Galeri kerang tersebut berada di Astapada Seberang Tol Cirebon Barat atau Jalan Ki Ageng Tapa Kecamatan Tengah Tani.

Kendalikan nafsu berbelanja Anda melihat barang-barang yang pastinya lucu-lucu. Jangan sampai karena keasyikkan berbelanja hingga lupa dengan persediaan dana yang ada di kantong. Jangan lupa juga Anda harus pulang menghadapi rutinitas kembali pada esok hari.

Meski demikian wisata budaya dan sejarah di Cirebon telah menjadi penyegar akhir pekan Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com