Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melestarikan Kearifan Wae Rebo

Kompas.com - 30/09/2013, 16:24 WIB

Cermin keharmonisan

Dalam keseharian, masing- masing keluarga di rumah adat menempati ruang berukuran sekitar 4 x 3 meter di bagian rumah yang disebut tenda. Tenda adalah lantai utama di dalam mbaru niang, tempat warga melakukan aktivitas sehari-hari, seperti tidur, makan, dan memasak. Untuk keperluan masak, masing-masing keluarga memiliki tungku perapian di bagian tengah rumah.

Laki-laki Wae Rebo biasanya turun ke Pasar Kombo di Denge di hari Minggu, membawa kopi hasil kebun. Hasil penjualan kopi digunakan untuk membeli bahan kebutuhan pokok, seperti beras dan lauk pauk.

Warga biasanya menyimpan hasil bumi, seperti kopi, jagung, ubi jalar atau talas, di bagian atap rumah yang disebut loteng. Loteng lapis pertama disebut lobo, lalu ada lentar, lemparae, dan hekang kode.

Titik pusat rumah berada di tiang bongkok atau tiang utama. Pintu-pintu kamar menghadap ke tiang bongkok yang melambangkan hak setiap penghuni rumah yang sama rata.

Meski nilai-nilai kekerabatan terus dilestarikan, tak ada catatan jelas mengenai waktu kedatangan Kakek Maro di Wae Rebo. Dari tuturan cerita, sebelum tinggal di Wae Rebo, Maro beberapa kali berpindah. Diperkirakan, usia Kampung Wae Rebo mencapai ribuan tahun.

”Kakek Maro tinggal di Wae Rebo setelah mendapat petunjuk melalui mimpinya. Lokasi yang dipilih diberi nama Wae Rebo, artinya mata air. Mata air itu berjarak sekitar 2 kilometer dari kampung,” kata Yosep.

Sikap hidup masyarakat Wae Rebo yang rendah hati tecermin dalam penggunaan ikat kepala yang disebut sappu. Ikatan yang rata, tanpa lengkungan ke atas, menunjukkan sikap rendah hati. Sikap ini diejawantahkan dalam keramahan menyambut orang yang datang berkunjung.

Ketua Lembaga Masyarakat Adat Wae Rebo Fransiskus Mudir menyatakan, ”Kami menerima keterbukaan kampung ini dan sadar akan membawa dampak. Kami bertekad untuk membina generasi muda Wae Rebo agar budaya nenek moyang kami tetap lestari.”

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti dalam kunjungan ke Wae Rebo mengatakan, program revitalisasi desa adat tak hanya dilakukan untuk memperbaiki fisik desa adat, tetapi yang lebih penting adalah menjaga adat budaya serta nilai-nilai kekerabatan yang menjadi kekhususan komunitas itu. (Dwi As Setianingsih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com