Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/10/2013, 15:49 WIB
”TIAN Tang, Tian Tang,” seru Yuki, instruktur wanita asal Jepang, memanggil lumba- lumba sambil meniup peluitnya. Mamalia laut itu diminta mendekatinya di salah satu kolam di Resort World Sentosa, Singapura. Tian Tang adalah nama seekor lumba-lumba dari sekian banyak lumba-lumba yang ada di Dolphin Island Resort World Sentosa.

Atraksi lumba-lumba merupakan satu dari sejumlah program yang ditawarkan Resort World Sentosa untuk pengunjung di arena wisata dunia itu. Hari itu, 5 September lalu, lima orang memperoleh kesempatan bermain dan bercanda dengan lumba-lumba yang berasal dari berbagai lautan di Asia Pasifik.

Sebelum bermain, bercanda dalam bahasa isyarat dengan lumba-lumba di air dangkal itu, manajemen Dolphin Island Resort World Sentosa menerapkan berbagai aturan. Selain itu, pengunjung juga diminta untuk membubuhkan tanda tangan pada formulir yang disediakan manajemen sebelum masuk ke arena permainan.

Pengunjung tidak diperkenankan memakai perhiasan dari logam, seperti cincin, arloji, dan gelang. Semua perhiasan harus dimasukkan ke locker atau tempat penyimpanan barang berharga yang disediakan pengelola tempat wisata. Benda logam itu berbahaya terhadap keselamatan lumba-lumba karena bisa tertelan atau menggores kulitnya.

Agar bisa bermain dengan lumba-lumba, pengunjung harus menggunakan pakaian renang. Manajemen menyediakan pakaian khusus, ala pakaian selam, lengkap dengan sepatu seperti yang dikenakan para instruktur.

Executive Communication Resort World Sentosa, Anggi Permatasari mengungkapkan, di Dolphin Island terdapat 20 lumba-lumba yang berjenis Indo-Pacific Bottlenose Dolphin. Dholphin Discovery, program interaksi lumba-lumba di air dangkal, akan menyapa pengunjung semua usia sekalipun belum bisa berenang.

Dipandu pelatih

Atraksi ini memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk bertemu dan bermain secara dekat dengan lumba-lumba Indo-Pacific Bottlenose yang dipandu oleh pelatihnya. Beruntung, saya bersama dua warga Indonesia lainnya, pertama kali bisa masuk dalam laguna, melihat dari dekat atraksi dan bermain dengan lumba-lumba itu.

Seorang instruktur perempuan asal Jepang membimbing pengunjung dan mengajak masuk ke dalam kolam yang kedalamannya sebatas pinggang orang dewasa. Pengunjung diminta berdiri berjajar dekat instruktur, Yuki.

ARSIP RESORT WORLD SENTOSA Bermain dengan lumba-lumba di Dolphin Island Resort World Sentosa, Singapura.
Setelah Yuki memanggil namanya ditambah dengan aba-aba tiupan peluit, dalam sekejap lumba-lumba datang mempertontonkan kemampuan berenang sambil membolak-balikkan badannya. Sambutan selamat datang dipertontonkan Tian Tang sambil mengepakkan siripnya. Ini seolah-oleh lumba-lumba itu menyambut tamunya dengan sapaan lambaian tangan sebagai tanda ungkapan selamat datang.

Setelah itu mamalia laut itu mempertontonkan kemampuan berakrobat di atas permukaan air. Instruktur memberikan gelang plastik, dan satu per satu pengunjung diminta untuk melempar gelang ke udara. Tian Tang dengan tangkas menangkap gelang plastik dan memasukkan ke moncongnya ketika masih di udara.

Gelang plastik hasil tangkapan itu lalu diserahkan kepada instruktur melalui moncongnya. Sebaliknya, sang instruktur memberikan hadiah kepada Tian Tang berupa ikan tongkol kecil atau lemuru.

Selanjutnya Yuki memberikan isyarat jika Tian Tang datang lagi dan mendekat, pengunjung diminta memegang tubuh bagian bawahnya dengan telapak tangan. Sebelum itu pengunjung diminta menunggu aba-aba dari pelatih yang ditandai dengan tiupan peluit.

Sungguh atraksi yang menarik, Tian Tang mendekat seperti sengaja minta dipegang atau dielus-elus dengan telapak tangan. Ini ibarat balita yang akan dininabobokkan ibunya. Sepertinya Tian Tang merasakan sapuan tangan setiap pengunjung. Tubuh seberat 100 kilogram lebih itu berupaya terlentang dan minta agar sentuhan tangan manusia ke bagian tubuhnya dilanjutkan.

Atraksi mamalia yang berdurasi sekitar 30 menit berakhir setelah pengunjung diminta memeluk Tian Tang, dan dibalas dengan ciuman di pipi. Sungguh pengalaman menakjubkan dan tak terlupakan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Travel Update
Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Travel Update
Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Travel Update
Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Travel Update
Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Jalan Jalan
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Travel Update
Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Travel Tips
Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Jalan Jalan
Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jalan Jalan
Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Travel Update
Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Travel Update
Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Travel Update
6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

Jalan Jalan
Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com