Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berwisata di Front Terdepan Pertempuran

Kompas.com - 11/11/2013, 14:45 WIB

Seperti juga tampak di banyak kawasan wisata yang menjadi lokasi kunjungan program beasiswa, kawasan DMZ tertata dengan sangat baik.

Lokasi parkir yang luas sanggup menampung hingga ratusan bus wisata berukuran besar, sarana prasarana toilet, restoran, toko cendera mata, semuanya tertata rapi, serta adanya fasilitas gedung museum.

Sejumlah titik atraksi wisatawan bersejarah yang ada di sekitar wilayah DMZ itu antara lain sejumlah lokasi menara pemantau di mana para pengunjung dapat melihat wilayah Korut lewat sejumlah teropong binokuler yang disediakan.

Selain itu, para wisatawan juga bisa mengunjungi salah satu dari empat lokasi tempat ditemukannya terowongan yang digali dan dipakai pasukan Korut untuk masuk ke wilayah Korsel.

Salah satu terowongan yang Kompas dan rombongan kunjungi adalah terowongan ketiga (3rd Tunnel) yang berhasil diungkap keberadaannya oleh pihak Korsel pada 1978.

Terowongan dengan tinggi dan lebar lorong masing-masing sekitar 2 meter itu dibangun dengan cara meledakkan struktur batu di kedalaman 73 meter di bawah permukaan tanah dengan dinamit.

Panjang terowongan lebih dari 1,6 kilometer dan berhasil masuk jauh melewati perbatasan sampai hanya sekitar 52 kilometer lagi dari ibu kota Seoul.

Terowongan itu diyakini mampu dilalui sedikitnya 30.000 tentara bersenjata lengkap per jamnya. Bisa dibayangkan, jika sampai terowongan itu tak terdeteksi, bagaimana sekali lagi Korut dapat menyerbu Korsel seperti mereka lakukan saat pertama kali Perang Korea terjadi.

Dalam sejarahnya, militer Korut memang terus berupaya menerobos masuk ke wilayah Korsel, bahkan hingga saat ini.

Salah satu operasi infiltrasi fenomenal, yang nyaris sukses dilancarkan Pyongyang, adalah ketika 31 prajurit komando Korut l melintasi perbatasan dan menyamar sebagai militer Korsel lalu menyerang Gedung Biru (kantor kepresidenan).

Pada peristiwa yang terjadi 17 Januari 1968 itu, 29 orang dari penyusup tewas dan dua orang lainnya ditangkap. Mereka menyusup untuk membunuh Presiden Park Chung-hee.

Suasana perang memang masih sangat kental terasa meski bus-bus dan para turis sibuk hilir mudik menikmati sejumlah lokasi wisata di sekitar wilayah lini terdepan pertempuran itu. (WISNU DEWABRATA, dari Korea Selatan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com