"Di situ ada rumah adat, Rumah Betang. Rumah itu panjang banget yang dihuni oleh beberapa puluh keluarga. Masuk ke sana (rumah Betang) ada sambutan ritual," kata salah satu tim 100 Hari Keliling Indonesia, Ignatius Dimas Yulianto, dalam sambungan telepon, Rabu (13/11/2013).
Dimas menjelaskan, selain adanya ritual, sebelum masuk ke dalam rumah Betang juga ada aturannya yaitu mendahulukan orang yang dianggap dituakan. Menurut Dimas, pelaksanaan ritual bertujuan agar kunjungan tamu akan mendatangkan rezeki melimpah bagi penghuni rumah.
Sebagaimana halnya ritual, pasti ada sajian yang disertakan. Dimas mengatakan, ritual memasuki Rumah Betang menyajikan pulut. Pulut ia mengibaratkan berbentuk seperti popcorn.
"Pulut ditaruh di tangga-tangga rumah. Ada yang menarik saat ritual. Pulut tadi harus dilempar-lemparkan. Jadi Ramon melempar ke produser kita. Itu artinya kaya kita menularkan berkah bagi sekitar," jelas Dimas.
Setelah melempar pulut, tim disambut dengan tuak selamat datang. Tuak yang disajikan harus diminum oleh semua tamu. "Kalau menolak minum tuak itu artinya tidak menghargai," kata Dimas.
Cerita perjalanan tim "100 Hari Keliling Indonesia" memasuki Rumah Betang di Kalimantan Barat akan ditayangkan di Kompas TV, Rabu (13/11/2013) jam 20.00. Sedangkan seberapa kisah perjalanan tim pernah dimuat di travel.kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.