Bank sampah itu bernama ABN Komodo, singkatan dari Ananda Bersihkan Nusa Komodo. Ia belajar mengelola bank sampah dari Bank Sampah Gemah Ripah asuhan Bambang Suweno di Bantul, Yogyakarta.
Hingga tahun ini, sekitar 200 orang menjadi nasabahnya, sebagian besar nelayan. Sampah yang disetorkan oleh nelayan diganti dengan sejumlah uang. Ia mencontohkan, untuk 3 kilogram sampah plastik setara dengan uang guna membeli 1 liter solar sebagai modal melaut.
Bank sampah itu kemudian memilah sampah organik dan anorganik. Sampah organik tidak terlalu menimbulkan masalah karena bisa diolah menjadi kompos dan biogas. Adapun sampah anorganik, seperti plastik bungkus detergen, dipilah sesuai kualitasnya. Plastik yang kualitasnya masih bagus, ia jual ke pengolahan sampah di Surabaya sebulan sekali.
Namun, banyak juga sampah plastik yang tak laku dijual. Bungkus detergen yang telah lama terkena air laut, misalnya, tidak ada harganya. Sampah yang tak bernilai itu ”dipendam” dalam adonan semen sebagai pemberat tambat pelampung. Limbah rumah sakit, seperti jarum suntik, juga ikut dipendam di sini.
Plasticman Institute juga bekerja sama dengan sekolah dan kelompok pengajian di sekitar Labuan Bajo. Mereka memberikan pelatihan pemanfaatan sampah anorganik. Salah satu bentuknya adalah latihan keterampilan membuat bantal duduk yang isinya potongan sampah plastik. Para siswa juga diajarkan membuat pot hidroponik dari botol bekas air kemasan. ”Modalnya hanya gunting,” ujarnya.
Semua kegiatan itu dijalankan Stefan dengan senang hati. Bagaimana tidak, tujuh kamar di Hotel Bagus-Bagus miliknya menjadi jaminan pemenuhan nafkah keluarga, termasuk membiayai sekolah anaknya.
Hotel itu kini dijalankan sanak saudaranya. Dengan demikian, Stefan bisa fokus pada kegiatan bank sampah supaya wisatawan tetap berdatangan dan betah singgah di Labuan Bajo, gerbang menuju habitat komodo. (Herlambang Jaluardi)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.