Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengagumi Persawahan Lingko Lodok dari Puncak Weol

Kompas.com - 20/11/2013, 08:14 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis

CANCAR, KOMPAS.com - Ratusan turis mancanegara dari Perancis, Belanda, Kanada, Austria, Rusia, Australia, Italia dan berbagai negara Eropa sudah mendaki Puncak Weol (Golo Weol) untuk melihat keindahan alam persawahan Lodok di hamparan persawahan Desa Meler. Orang Manggarai Raya menuangkan seninya dengan membuat persawahan Lodok (persawahan Laba-Laba). Persawahan ini langka dan unik yang hanya berada di Manggarai Raya (Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Barat dan Kabupaten Manggarai Timur).

Turis dari berbagai negara Eropa mengagumi keunikan dan keindahan persawahan Lingko Lodok Manggarai Raya. Mereka menghabiskan ratusan juta rupiah hanya untuk melihat dan menyaksikan serta memotret keunikan persawahan yang satu-satunya berada di wilayah Manggarai Raya.

Dalam buku tamu dari Penjaga Puncak Weol (Golo Weol) terdapat nama-nama orang asing yang sedang berwisata di Flores Barat. Dan mereka menyempatkan diri untuk melihat keunikan persawahan Lingko Lodok di hamparan persawahan Cancar, di Desa Meler, Kecamatan Ruteng.

Di Hamparan persawahan Cancar, Desa Meler terdapat 11 lingko Lodok dari delapan Kampung di Desa Meler. Kedelapan lingko Lodok itu, Lingko Molo, Lingko Lindang, Lingko, Pon Ndung, Lingko Temek, Lingko Jenggok, Lingko Lumpung, Lingko Purang Pane, Lingko Sepe, Lingko Wae Toso, Lingko Ngaung Meler, Lingko Lumpung II.

Penjelasan itu disampaikan Penjaga Jalan Masuk Puncak Weol (Golo Weol), Blasius Nogot (56) kepada Kompas.com saat berwisata di Puncak Weol untuk melihat keindahan persawahan Lingko Lodok di hamparan persawahan Cancar, Desa Meler, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Flores Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (16/11/2013).

Kompas.com berada di Cancar bersama General Manager PT PLN Nusa Tenggara Timur, Richard Safkaur dan Juru Bicara PT PLN NTT, Paul Bolla untuk berwisata di Puncak Weol melihat keindahan persawahan Lingko Lodok Manggarai Raya di persawahan Cancar.

Blasius Nogot, ayah dari tujuh anak ini, memaparkan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Persawahan Cancar dengan mendaki Golo Weol (Puncak Weol) selalu datang dari Labuan Bajo atau ketika melintasi Manggarai dari bagian Maumere, Flores Bagian Timur menuju ke Labuan Bajo. Turis selalu diantar pemandu wisata orang Manggarai Raya maupun orang dari luar Manggarai Raya.

”Saya membuat jalan setapak menuju ke Golo Weol untuk memberikan kenyamanan kepada wisatawan ketika mendaki Golo Weol. Bahkan saya sendiri yang mendampingi mereka. Selain melihat persawahan Lingko Lodok Cancar, wisatawan dapat menikmati pemandangan persawahan di Kota Ruteng dan sebuah gunung di dekat Kota Ruteng. Semuanya sangat indah apabila dilihat dari Golo Weol,” jelasnya.

Blasius menjelaskan, biasanya rombongan turis selalu datang tiap hari. Jumlah turis tak menentu. Namun, apabila kunjungan turis ke Kota Labuan Bajo meningkat maka kunjungan ke persawahan Lingko Lodok Cancar ikut membludak. Blasius hanya menunggu saja di samping rumah di jalan masuk menuju ke Golo Weol.

”Kadang-kadang saya menyediakan kopi Manggarai Raya kepada tamu dan juga buah-buahan lokal seperti pisang, durian dan manggis. Turis sangat menikmati suguhan yang sangat sederhana di meja yang terbuat dari bambu,” tuturnya.

Menyinggung soal penghasilan, Blasius mengatakan setiap bulan memperoleh Rp 1,5 juta dan itu pun merupakan sumbangan sukarela dari turis mancanegara maupun nusantara yang kembali dari Golo Weol untuk melihat keindahan tangan orang adat Manggarai Raya yang membuat persawahan berbentuk Lodok atau bahasa kerennya sekarang persawahan laba-laba.

”Saya belum menata dengan baik di Golo Weol karena banyak anak-anak yang bermain di Golo Weol dan apabila mereka melihat turis mendaki Golo Weol, mereka juga mendaki ke Golo Weol untuk berbincang-bincang dengan turis. Ke depannya, saya akan menata dengan baik dengan membuat rumah adat di puncak sehingga turis dapat berlama-lama di Golo Weol sambil menikmati suguhan minuman kopi dan buah-buahan lokal,” jelasnya.

General Manager PT PLN Nusa Tenggara Timur, yang orang Papua, Richard Safkaur menyempatkan diri berkunjung ke persawahan Lingko Lodok Cancar dari Golo Weol. ”Saya sangat kagum dan tersentak dalam hati ketika melihat persawahan yang unik berbentuk Lodok. Ternyata orang Manggarai Raya memiliki keterampilan yang tiada bandingnya sebab mereka menuangkan seninya dengan membuat persawahan berbentuk jaring laba-laba,” tuturnya.

Safkaur membandingkan, di Papua, ada pemahat tradisional yakni masyarakat Asmat yang mampu membuat patung bernilai tinggi. Dunia sangat terkagum-kagum dengan hasil pahatan masyarakat Asmat sehingga setiap tahun mereka menggelar festival Asmat. "Mengapa di Manggarai tidak dibuat juga event Festival Persawahan Lodok sehingga wisatawan dunia dan Nusantara dapat mengunjungi wilayah Manggarai Raya," katanya.

Menurut Safkaur, wilayah Manggarai Raya sangat kaya dengan potensi wisata yang mendunia, selain binatang Komodo dan perkampungan rumah adat Wae Rebo yang juga sudah mendunia. Selain itu di wilayah Manggarai Raya, Rumah Adat Gendang yang unik mampu menyuguhkan keindahan bagi para pelancong dan orang Nusantara yang mengunjungi wilayah ini.

”Saya sangat kagum dengan keterampilan dan seni orang Manggarai Raya yang dituangkan dalam bentuk persawahan Lingko Lodok. Ini harus terus dipromosikan. Tiga Manggarai harus bekerja sama dalam mempromosikan potensi pariwisata di Flores Barat ini,” jelasnya.

Juru Bicara PT PLN NTT, Paul Bolla menyarakan, penjaga jalan masuk ke Golo Weol harus menata lebih baik lagi dengan menanam pohon di kiri kanan jalan setapak sehingga ada kesejukan bagi pengunjung yang mendaki ke Golo Weol untuk melihat keindahan persawahan Lingko Lodok Cancar. ”Saya sangat kagum dengan keindahan persawahan Lingko Lodok Cancar," katanya.

Saat kami pulang dan berada di rumah Blasius Nogot, muncul turis dari Belanda, yakni Margaret dan Kym yang datang dari arah Maumere menuju ke Labuan Bajo dan menyempatkan diri berwisata di Golo Weol karena penasaran untuk melihat langsung keindahan persawahan Lingko Lodok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com