Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Mokel Urai Peradaban

Kompas.com - 11/12/2013, 15:18 WIB

Karena mbaru niang yang didirikan sepenuhnya bangunan baru, pengukuhan secara adatnya seharusnya berupa ritual sese loka. Namun, untuk pengukuhan mbaru niang mokel di Nangge, ternyata ditandai melalui ritual sumir, berarti perbaikan atau kegiatan rehabilitasi bangunan lama.

Tetua utama Mokel, Raymundus Mujur, bersama sejumlah tetua lain mengakui ritual pengukuhan mbaru niang Mokel harus disebut sumir agar tidak dimarahi leluhur atau menyimpang secara adat. Alasannya karena dibangun di lokasi lama. Juga berdasarkan penerawangan secara adat, bentuknya tidak jauh beda dari mbaru niang aslinya. Dengan menyebut sumir dalam ritual adat pengukuhannya, mbaru niang lama seakan tetap ada meski hanya secara mistis.

”Dalam pemahaman secara adat, yang dilakukan kini adalah merehabilitasi, bukan membangun sekaligus peneguhan rumah adat induk atau mbaru niang baru,” tutur Raymundus dari wa’u Ngusu.

Kembali ke tiga pusara tua yang kini persis di depan mbaru niang Mokel di Nangge. Satu di antaranya yang dilengkapi potongan batu seperti tiang dipatikan sebagai kuburan Meka La, leluhur awal sukul Mokel yang juga membangun kampung induknya di sekitar hulu Sungai Wae Mokel itu. Wae Mokel yang bermuara di Laut Sawu termasuk salah satu sungai besar di Manggarai Timur. Alirannya menjadi sumber kehidupan sebagian besar warga sekitar perbatasan dengan kabupaten tetangga sebelah timur, Ngada.

Luasnya pengaruh dan kekuasaan Meka La di waktu lampau antara lain ditandai dengan cakupan wilayah yang jadi hak ulayatnya. Pada setiap kesempatan pemanjatan doa adat selalu disebutkan wilayah hak ulayat suku Mokel sebagai lee’n Poco Nembu, lau’n Sambi Dongang.

Seperti dipaparkan Markus Mujur, tetua juru bicara atau ata kepok suku Mokel, Poco Nembu—yang merupakan hulu Sunga Wae Mokel—adalah nama barisan gunung yang kini merupakan wilayah Kecamatan Kota Komba, Poco Ranaka, dan Elar. Sementara Sambi Dongang adalah nama kawasan di bagian hilirnya atau kawasan pesisir di tepi Laut Sawu. Maka, hak ulayat Meka La atau suku Mokel sesuai tonggak awalnya kini hampir seluruhnya merupakan wilayah bagian selatan Manggarai Timur. Artinya, tidak ada salahnya membangun kembali mbaru niang di Nangge sebagai situs budaya Mokel.  (

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com