Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keraton Cirebon Gandeng Asosiasi Travel Asia Pasifik

Kompas.com - 24/12/2013, 10:23 WIB
CIREBON, KOMPAS — Keraton Kasepuhan Cirebon menggandeng Asosiasi Travel Asia Pasifik dalam sebuah nota kesepahaman untuk meningkatkan akses dan menaikkan angka kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri ke Kota Cirebon, Jawa Barat. Nota kesepahaman yang ditandatangani 19 Desember itu antara lain berisi kesepakatan kedua pihak menjadikan Cirebon sebagai salah satu tujuan wisata dari agen-agen travel yang berjaringan di wilayah Asia Pasifik.

”Harapannya, dengan MOU (nota kesepahaman) itu, Cirebon akan menjadi tujuan utama dari pelancong. Sebab, selama ini Cirebon sering kali luput dari daftar kunjungan agen-agen travel,” ungkap Sultan Sepuh XIV Cirebon PRA Arief Natadiningrat, Senin (23/12/2013), di Cirebon.

Arief menuturkan, kerja sama itu secara resmi dilakukan oleh pihaknya dengan Pacific Asia Travel Association (PATA) di Jakarta, 19 November. Salah satu butir kesepakatan itu ialah menghubungkan jaringan travel dan agen-agennya yang berada dalam koneksi PATA dengan pusat-pusat wisata di Cirebon, antara lain kompleks keraton, sentra batik, tempat penginapan, dan pusat kuliner.

”Kami juga sepakat membentuk pola perencanaan pariwisata di Cirebon. Meskipun inisiatif berasal dari Keraton Kasepuhan, tetapi keraton lain dan pelaku pariwisata secara umum di Cirebon, baik di wilayah kota maupun kabupaten akan dilibatkan dan mendapatkan manfaatnya,” kata Arief.

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Warga melintas di depan Masjid Kasepuhan Cirebon, Rabu (6/7/2011). Masjid bersejarah ini dibangun seiring dengan didirikannya Keraton Kasepuhan Cirebon tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II yang merupakan cicit Sunan Gunung Jati.
Dari catatannya, Kota Cirebon rata-rata setiap bulan dikunjungi oleh 10.000 pelancong domestik, dan 500 turis asing. Jumlah itu masih relatif kecil jika dibandingkan dengan kekayaan seni-budaya dan kekuatan wisata lain yang dimiliki Cirebon.

Budi Saur, pegiat seni dan kemasyarakatan di Kota Cirebon menilai, selama ini pariwisata di Kota Wali itu kurang tertata. Akibatnya, segala potensi yang ada kurang tergali. ”Perlu ada desain besar yang jelas, mau dikelola seperti apa wisata Cirebon. Tidak hanya pihak swasta yang harus bergerak, tetapi juga dari dinas terkait,” ujarnya. (REK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com