Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ballarat: Kota Kelahiran Demokrasi di Australia

Kompas.com - 17/01/2014, 15:35 WIB

Prototipe mesin pengangkut orang dan tanah dari perut bumi ditampilkan berupa penampang kayu raksasa yang bergerak turun-naik dan digerakkan oleh tenaga uap. Sebanyak 3 ton kayu dibutuhkan dalam sehari untuk menggerakkan mesin pembangkit tenaga uap itu.

”Kayu-kayu ini disumbangkan oleh petani-petani di sini,” ujar Robert yang menangani mesin uap.

”Sebanyak 4 sampai 5 ton air dihabiskan dalam sehari. Air diperoleh dari tangki penampung air hujan,” ujarnya.

Museum ruang terbuka untuk melawan lupa ini dibuka tahun 1970.

Akurasi dalam menghadirkan kembali kehidupan 200 tahun lalu ini dijaga ketat. ”Toko roti dan gedung pegadaian di sebelah ini baru saja selesai dibangun,” ujar Margaret, penjaga toko roti, yang seperti staf museum lain enggan disebut nama sebenarnya.

Toko roti ini tentu saja berpenampilan beda dengan toko roti zaman sekarang. Namun, bau harum roti tetap menyambut pengunjung yang masuk. Terpajang rapi di gerai kue pia dan roti di lemari kaca segiempat berbingkai kayu berwarna coklat. Botol minuman yang berjejer di atasnya mengingatkan pada warung-warung di Indonesia.

”Toko ini memakai pendingin udara. Tak dapat dibayangkan bila tak demikian, terlebih dalam pakaian seperti ini,” kata Margaret, yang memakai gaun tebal abad ke-19 berwarna biru tua. (Harry Bhaskara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com